Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta di Ujung Subuh

15 Januari 2024   20:15 Diperbarui: 15 Januari 2024   20:16 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Pixabay.com


Ku tulis beribu-ribu puisi untukmu
Tentang bunga di ujung subuh
Bunga mawar mekar di taman embun hati
Engkau hati yang menjadi pendingin di seluruh jiwaku
Sungguh engkau Bidadari di ujung subuh
Membawa kabar tentang hati
Hati yang di landa asmara cinta

Andaikan waktu tak berputar
Ingin sekali aku di ujung subuh
Kan ku habiskan waktu ku
Tuk menulis beribu-ribu puisi untukmu
Tentang puisi cinta yang ada permata jiwaku

Cinta di ujung subuh
Ku tulis beribu-ribu puisi
Tentang hati yang rindu
Lama tak tahu tentang kabarmu
Masihkah engkau seperti dulu?
Setelah engkau menikah dengan pilihan Abahmu
Ku hanya berdo'a lewat beribu-ribu puisi
Tentang cinta tak harus bersama
Cinta tak harus tertawa
Namun cinta jika sudah menjadi luka
Berarti itulah cinta yang sudah punya tempat di hati

Cinta di ujung subuh
Ku lantunkan lewat beribu-ribu puisi
Bukan puisi bahagia
Namun puisi luka tentang rindu
Karena rindu sudah terbayar antara air mata dan luka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun