Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisimu Sudah Menjadi Candu

7 Desember 2023   20:23 Diperbarui: 7 Desember 2023   20:36 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bunuh aku dengan puisimu
Supaya luka ini
Semakin dalam
Selaksa air yang menghancurkan batu
Sampai berkeping-keping dan tak tersisa

Puisimu sudah menjadi candu
Membunuh segala pembuluh darahku
Setiap sajak yang engkau tulis
Menikam jantung kematian
Air mata sudah menjadi udara yang sesak
Karena puisimu adalah: pisau yang tak berujung
Menembus di segala nafasku
Hingga aku mati tanpa pemakaman
Kematian hati yang beku
Tanpa darah dan air mata yang tumpah di celah-celah ujung mata

Puisimu sudah menjadi candu
Membius segala kewarasan
Karena puisi yang engkau lukis
Puisi tanpa senyum merekah bunga mawar
Namun yang ada puisi duri sembilu
Menusuk di segala aura jiwaku yang kaku

Puisimu sudah menjadi candu
Seperti tembakau yang di hisap
Membuat candu di segala nafsu
Hingga berujung luka yang terlelap

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun