Bunuh aku dengan puisimu
Supaya luka ini
Semakin dalam
Selaksa air yang menghancurkan batu
Sampai berkeping-keping dan tak tersisa
Puisimu sudah menjadi candu
Membunuh segala pembuluh darahku
Setiap sajak yang engkau tulis
Menikam jantung kematian
Air mata sudah menjadi udara yang sesak
Karena puisimu adalah: pisau yang tak berujung
Menembus di segala nafasku
Hingga aku mati tanpa pemakaman
Kematian hati yang beku
Tanpa darah dan air mata yang tumpah di celah-celah ujung mata
Puisimu sudah menjadi candu
Membius segala kewarasan
Karena puisi yang engkau lukis
Puisi tanpa senyum merekah bunga mawar
Namun yang ada puisi duri sembilu
Menusuk di segala aura jiwaku yang kaku
Puisimu sudah menjadi candu
Seperti tembakau yang di hisap
Membuat candu di segala nafsu
Hingga berujung luka yang terlelap
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI