Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisiku Tak Pernah Mati

27 September 2023   15:18 Diperbarui: 27 September 2023   15:39 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisiku kan selalu hidup
Mengembara di lautan kata dan aksara
Puisiku akan menjadi jawaban di setiap detak nafasmu
Karena puisiku adalah: puisi kematian
Kalau sudah mati
Berarti menuju kehidupan abadi

Jangan kau baca puisiku
Jika engkau tak ingin melihat luka yang menganga
Cukup kau tahu saja
Bahwa di setiap aliran darah puisiku
Selalu ada namamu
Karena namamu abadi di setiap detak nafasku

Detakan puisiku
Memanggilmu dari kejauhan
Tentang putus asa
Karena jalan yang engkau pilih
Sebuah jalan luka
Menebas di setiap leher jiwaku

Maafkan aku
Jika puisiku kan selalu menghantuimu
di setiap udara yang ku hirup
Namamu hadir sebagai luka yang membakar di setiap nadiku

Jika puisiku tak pernah mati
Karena puisiku sudah masuk di pusaran sangkakala
Jika hati sudah mati suri
Maka tinggal luka membakar di seluruh jiwa atma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun