Dengar suara rintihan jiwaku
Aku yang engkau beri harapan
Namun harapan itu sia-sia
Karena engkau telah menggugurkan harapanku
Harapanku tentang cinta yang telah lama terpendam
Sudah lama aku berjuang
Hingga sampai air mata dan darah
Menjadi saksi perjuangan cintaku kepadamu
Namun semua terasa sia-sia
Aku tahu harapan cintamu
Begitu tinggi tentang rasa
Mungkin perjuangan cintaku
Menurutmu belum memenuhi kriteria mu
Tetapi bagiku perjuangan cintaku
Sudah penuh dengan luka
Air mata dan darah
Mengarungi perjuangan cintaku kepadamu
Dalam hati jernih ku
Bertanya tentang hatimu
Hatimu dalam memaknai cinta ketulusan yang kuberikan untukmu
Hingga aku bertanya lirih di jantung jiwamu
Kurang apa perjuangan cintaku?
Hingga rasa luka engkau tabur di jiwaku
Engkau punya hak memilih cinta yang lain
Namun kenapa engkau memberi harapan jiwaku?
Hingga aku harus terluka
Terluka menusuk di hati jiwaku
Kurang apa perjuangan cintaku?
Hingga engkau harus menabur luka
Luka yang membuat aku jatuh air mata
Sampai aku berdarah-darah
Mewarnai di segenap jiwa dan mata batinku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H