Musim kemarau
Nampak pepohonan mulai membisu sunyi
Sudah tak ada suara sayup-sayup daun dan ranting
Karena kemarau terlalu panjang untuk tahun ini
Hingga membuat mati semesta
Air nampak sulit ditemukan
Tanah-tanah terlihat luka di pelukan kekeringan yang panjang
Jangan terlalu lama musim kemarau
Sungai-sungai sudah mulai tak ada gemiricik air
Nampak dedaunan dan ranting mati seketika
Saat kemarau panjang membumi hanguskan semesta
Jangan terlalu lama musim kemarau
Luka tanah dan udara semakin menghunus
Masuk di jantung kehidupan
Kambing dan sapi nampak semakin sulit mencari makan
Kelaparan menerjang perut dan nafas
Saat kemarau panjang hadir dipermukaan semesta
Jangan terlalu lama musim kemarau
Hujan sangat dinantikan
Saat bunga mawar mulai layu ditaman-taman kehidupan
Membuat nafas udara terasa hampa tanpa air hujan
Tanah-tanah mengering dan mati
Saat kemarau panjang menerkam di tenggorokan nafas dan udara
Menjadi luka dan sakit
Saat datang kemarau yang tak kunjung air hujan mengguyur semesta alam raya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H