Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Lahir dari Air Mata

29 Juni 2023   18:01 Diperbarui: 29 Juni 2023   18:04 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kata puisi yang kutulis

Lahir dari air mata yang jernih

Lahir dari ketulusan cinta yang terabaikan

Lahir dari sang pengharapan yang menjadi luka

Kisah puisi air mata keikhlasan

Namun harus dicampakkan oleh keadaan

Hingga aku terlempar dari duniamu

Namun kucoba tuk abadikan kisah luka

Lewat kata dan aksara yang berantakan

Tuk memenuhi ruang kosong mata batinku


Puisi lahir dari air mata

Air mata yang memenuhi ruang kecewa

Hingga hampir di setiap nafas puisi yang kutulis

Luka akan sebuah kisah yang membuat aku mati rasa

Menyendiri dalam kesunyian

Selaksa sepi sebuah rasa di ujung malam

Kusempatkan merenung tentang keadaan

Keadaan yang membuat aku semakin gila tak bernyawa


Puisi lahir dari air mata

Puisi sebuah kejujuran hati

Puisi sebuah keikhlasan jiwa

Puisi sebuah cinta yang menjadi luka

Karena kau kuperjuangkan

Hingga aku hampir mati

Sampai aku gila dalam pengasingan yang panjang

Sampai aku menjadi candu air mata luka

Sampai memporak-porandakan jiwa kesadaranku yang waras


Puisi lahir dari air mata

Puisi yang penuh luka berantakan

Karena di setiap kata dan aksara

Tenggelam di air mata yang tak berkesudahan

Hingga air mataku membeku dan membisu

Hingga menjadi luka air mata kesedihan yang abadi

Hingga tumbuh kembang di setiap detak nafasku

Sampai menjadi racun dan membunuhku

Menuju nafasku yang mulai berat dan membatu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun