Deburan ombak menyerbu segala yang menghadang
Tak peduli pasir atau batu karang
Ombak tetap melaju dengan mata angin
Seperti rasaku menderu dan membiru
Menuju celah-celah jiwamu
Namun aku lihat air mata terus mengalir deras di tubuhmu
Maka aku putuskan segala rasaku kan ku pahat di liang lahat
Supaya engkau tenang segala rasa pengasingan mu
Bersama pilihan orang tuamu
Aku akan pergi bersama angin
Kan ku pastikan, aku pergi tanpa stasiun pemberhentian
Karena kepergianku
Jauh melaju tuk menutup segala air mata
Jangan sampai air mata jatuh mengaliri di mata jiwamu
Maka aku putuskan
Segala rasaku ku pahat di liang lahat
Supaya engkau tenang tanpa bayang-bayang jiwaku
Mengitari segala nafasmu
Segala rasaku ku pahat di liang lahat
Kan ku tutup segala sedihmu
Kan ku biarkan kau
Menuju mahkota pilihan orang tuamu
Biarkan segala rasa dan cintaku
Kan ku pahat di liang lahat
Supaya ketenangan jiwaku
Menaungi segala jiwamu
Maafkan aku
Jika segala rasa dan cinta
Malah membuatmu dalam lubang kesedihan
Karena tak ada rasa di hatiku
Menjadikan lautan air mata
di jiwa dan mata batinmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H