Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyambut Air Mata

26 Juni 2023   14:24 Diperbarui: 26 Juni 2023   14:28 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air mata selalu jatuh

Saat mengenang luka bunga mawar yang menusuk

Segala angan-angan dan harapku

Hingga kadang tak sadarkan diri

Begitu dalam luka membunuh segala mimpi indahku

Engkau begitu sempurna

Menguasi segala peredaran nafasku

Sampai nafasku terasa berat

Saat mengingat tentangmu


Menyambut air mata

Saat mengenang tentangmu

Seluruh imagiku

Terbawa akan rasa luka yang menusuk di segala jantung jiwaku

Hingga aku tak sanggup lagi mengingatmu

Namun senyum dan air matamu

Menghantui di segala pergerakan nafasku


Udara masih segar

Namun udara menjadi sesak seketika

Saat mengenang luka yang terus membakar isi kepalaku

Hingga nafas ini sulit menghirup udara segar

Karena rasa sakit masih menderu di jiwa atma

Bersama sajak dan puisi

Ku tulis luka dan air mata

Tanpa ada kata jeda dan koma


Menyambut air mata

Saat mengenang wajahmu yang cantik

Namun di balik kecantikan wajahmu

Membuat luka seumur nafasku

Karena luka begitu dalam

Sedalam lautan jiwa dan hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun