Air mata selalu jatuh
Saat mengenang luka bunga mawar yang menusuk
Segala angan-angan dan harapku
Hingga kadang tak sadarkan diri
Begitu dalam luka membunuh segala mimpi indahku
Engkau begitu sempurna
Menguasi segala peredaran nafasku
Sampai nafasku terasa berat
Saat mengingat tentangmu
Menyambut air mata
Saat mengenang tentangmu
Seluruh imagiku
Terbawa akan rasa luka yang menusuk di segala jantung jiwaku
Hingga aku tak sanggup lagi mengingatmu
Namun senyum dan air matamu
Menghantui di segala pergerakan nafasku
Udara masih segar
Namun udara menjadi sesak seketika
Saat mengenang luka yang terus membakar isi kepalaku
Hingga nafas ini sulit menghirup udara segar
Karena rasa sakit masih menderu di jiwa atma
Bersama sajak dan puisi
Ku tulis luka dan air mata
Tanpa ada kata jeda dan koma
Menyambut air mata
Saat mengenang wajahmu yang cantik
Namun di balik kecantikan wajahmu
Membuat luka seumur nafasku
Karena luka begitu dalam
Sedalam lautan jiwa dan hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!