Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hantu Kelaparan Mengancam, Jika Terjadi Kegagalan Ekonomi

12 Juni 2023   15:02 Diperbarui: 12 Juni 2023   15:14 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Ekonomi tidak dapat dianggap remeh dalam kehidupan masyarakat, apabila ekonomi mengalami kegagalan, sudah dapat dipastikan kehancuran yang terjadi, keadaan kehidupan masyarakat terancam kelaparan.

Kegagalan ekonomi suatu peristiwa yang tidak dapat dianggap kejadian yang biasa. Bahkan kegagalan ekonomi merupakan suatu peristiwa yang maha dahsyat di tingkat lokal maupun di tingkat regional. Maka ekonomi harus dijaga secara seimbang, jangan sampai ekonomi dikuasai segelintir masyarakat, tetapi ekonomi sudah menjadi keniscayaan untuk mencapai titik pemerataan.

Jika kegagalan ekonomi terjadi dapat dipastikan keadaan masyarakat terancam hantu kelaparan. Karena akan terjadi inflasi yang begitu besar dan antara daya beli masyarakat dengan penghasilan tidak seimbang.

Penghasilan masyarakat merupakan pokok ekonomi, apabila masyarakat tidak mempunyai penghasilan. Maka ekonomi tidak dapat berjalan dengan sehat disebabkan antara pengeluaran dan pemasukan tidak seimbang. Maka untuk itulah perlu membuka lapangan kerja dan membentuk ekonomi masyarakat secara komunal maupun secara individu, tentunya dengan catatan ekonomi jangan dikuasai segelintir golongan.

Pemerataan penghasilan secara seimbang sangat dibutuhkan antara pihak pemodal dengan tenaga kerja, jangan sampai ada kesewenang-wenangan dari pihak satu dengan pihak lain. Maka perlu jalan tengah antara pemilik modal dengan pekerja secara sehat. Mengingat golongan pemodal sebagai penentu kebijakan dalam mengelola ekonomi, sedangkan kaum pekerja sebagai pihak yang menjual jasa sebagai seorang karyawan atau buruh.

Pemilik modal memberikan gaji kepada kaum pekerja secara layak, begitu juga para pekerja meminta gaji secara proporsional dalam suatu wilayah yang menjadi tempat kerja. Jika antara pemilik modal dengan para pekerja tidak proporsional dalam pembagian hasil kerja. Maka sudah dapat dipastikan kegagalan ekonomi akan terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat secara luas.

Jika terjadi kegagalan ekonomi di tengah-tengah kehidupan masyarakat, tentunya yang menjadi perhatian akan terjadi sebuah bentuk hantu kelapatan. Karena penghasilan sudah tidak ada lagi. Sehingga mengancam masyarakat yang terkena dampak dari kegagalan ekonomi dan mengakibatkan kelaparan di dalam kehidupan masyarakat secara luas.

Mengingat ekonomi merupakan sebuah tatanan dalam ilmu sosial yang berfokus pada produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, dan menganalisis pilihan yang dibuat individu, bisnis, pemerintah, dan negara untuk mengalokasikan sumber daya.

Berangkat dari sinilah para ahli ekonomi berperan penting dalam mempelajari tentang hubungan antara sumber daya masyarakat dan produksi atau keluarannya, dan pendapat para ahli ekonomi dapat membantu membentuk kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan suku bunga, undang-undang perpajakan, program ketenagakerjaan, perjanjian perdagangan internasional, dan strategi perusahaan.

Jangan sampai ekonomi di kuasai segelintir para pemilik modal sebagai sistem produksi dimana pemilik bisnis mengatur sumber daya termasuk alat, pekerja, dan bahan mentah untuk memproduksi barang untuk konsumsi pasar dan mendapatkan keuntungan. Penawaran dan permintaan menetapkan harga di pasar dengan cara yang hanya mengambil keuntungan para pemilik modal dan tidak melihat kondisi para pekerja.

Ekonomi juga jangan sampai terjadi sebuah sistem secara paksa tentang produksi di mana terdapat kepemilikan pribadi yang terbatas atau hibrida atas alat-alat produksi. Harga, keuntungan, dan kerugian bukanlah faktor penentu yang digunakan untuk menentukan siapa yang terlibat dalam produksi, apa yang diproduksi dan bagaimana memproduksinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun