Ekonomi juga jangan sampai terpusat oleh pengelola negara semata. Karena nanti akan terjadi diktator ekonomi secara paksa oleh negara, tanpa memperhatikan kepemilikan pribadi. Sehingga ekonomi jangan hanya dipusatkan melalui koordinasi perencanaan pusat yang disponsori negara dengan kepemilikan bersama atas produksi dan distribusi.
Ekonomi yang sehat membuat sebuah tatanan memberikan kebebasan yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, bukan kebebasan ekonomi yang hanya di kuasai para pemilik modal secara otoriter.
Pengelola negara dan para pemilik modal, serta para pelaku usaha, baik para pekerja maupun para penggerak ekonomi mikro maupun makro memberikan sebuah kontribusi yang positif dalam menggerakkan sebuah ekonomi. Sehingga kegagalan ekonomi tidak terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Tolak ukur kegagalan ekonomi, apabila masyarakat tidak mempunyai penghasilan atau penghasilan sangat kecil. Sehingga daya beli masyarakat tidak mampu mengangkat harkat dan martabat kehidupan ekonomi yang sehat.
Jika terpenuhi sandang, pangan, papan, media informasi dan pendidikan dalam memajukan sumber daya manusia merupakan sebuah tolak ukur keberhasilan ekonomi di tengah-tengah kehidupan masyarakat secara luas. Karena jika ekonomi mengalami kegagalam dapat dipastikan ancaman kelaparan akan menjadi hantu kelaparan yang sangat membahayakan bagi keberlangsungan kehidupan ekonomi secara universal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H