Mata tajam seperti elang
Penyair muda itu
Membawakan syair yang memukau
Dia penyair muda yang haus akan aksara dan kata
Setiap detakan jiwa
Mengandung bahan sastra dan puisi
Seluruh hidup diabadikan
Tuk menulis sastra dan puisi
Dia masih muda
Masih punya jiwa semangat yang luar biasa
Penyair muda
Dia bersyair dengan penuh penjiwaan
Namun dia mati muda
Bersama sajak dan puisi
Menjadi bahasa yang dikenang
Dia mewariskan bait-bait yang menggubah segala nalar dan jiwa
Penyair mati muda
Kala mendung sastra
Menghujani sajak dan puisi
Bersama kata dan aksara
Menjadi saksi
Akan kematian penyair muda
Dia penyair mati muda
Menggoreskan segala sastra
Memenuhi kewajiban sebagai seorang pujangga
Penyair mati muda
Menggores bahasa sastra
Dia seorang yang tangguh dalam menyusun bahasa
Hingga bahasa terasa hidup
Bersama diksi-diksi yang di urai lewat kata dan aksara
Penyair mati muda
Meninggalkan kenangan tentang sajak dan puisi
Dia menulis gubahan bahasa
Lewat diksi dari hati ke hati
Hingga dia menutup mata selamanya