Setelah sekian lama
Aku menulis dengan imajinasi yang terbang
Bersama burung-burung gagak tua
Menyusuri samudra aksara
Ingin sekali sebelum nafasku sirna
Hingga pergi dan pamitan dengan selayang puisi yang kugenggam
Mohon penuhi permintaanku
Tuk bacakan puisi yang terakhir
Bersama nyanyian sebelum menuju pemakaman
Adinda!
Diujung nafasku yang mulai menyengal
Mohon bacakan puisi untukku
Tentang keindahan lautan
Tentang hijau sawah dan ladang
Tentang jalanan aspal yang masih hitam
Tentang mereka yang masih bekerja di manapun berada
Begitu juga adinda
Basahi mulutmu dengan puisi keindahan
Supaya hatiku tenang
Setenang embun pagi
Saat matahari belum menampakkan cahaya
Adinda!
Mohon bacakan puisi yang terakhir
Sebelum aku menutup nafas
Sebelum aku menuju pemakaman
Supaya jiwaku tenang dalam kematian ku nanti
Adinda!
Mohon bacakan puisi yang terakhir
Sembari kududuk melihat langit yang cerah
Kucoba memahami setiap diksi yang engkau baca
Supaya hati rinduku tentang sebuah aksara
Menjadi nyata dalam gubahan istana bahasa
Adinda!
Mohon bacakan puisi yang terakhir
Bersama sajak yang kutulis kemarin sore
Tentang cinta yang tak tersampaikan
Karena cinta sudah beku dalam hitungan ribuan hari
Hingga sampai titik nafasku yang terakhir
Mengahadap Ilahi Sang Maha Suci
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H