Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simpan Puisimu

15 Februari 2023   23:00 Diperbarui: 15 Februari 2023   23:13 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisimu telah melukai aku berkali-kali
Engkau buat aku hanyut dalam bahasa sunyimu
Tetapi nyatanya, setiap bait yang engkau tulis
Telah membawa bencana hatiku
Berharap dari puisimu
Aku mampu meraih kasih yang engkau tulis lewat bait perbait bahasamu

Simpan Puisimu
Biar aku hidup tanpa bayang-bayang puisimu
Karena puisimu telah melukai di setiap relung nafasku
Sampai aku tak mampu bangkit kembali
Aku berharap jauh tentang jiwamu
Namun engkau enyahkan
Selaksa tamparan hati
Walau itu tak berdarah
Namun aku terluka

Simpan Puisimu
Esok atau lusa
Seluruh puisimu, kan kubakar tak tersisa
Hingga puisimu hilang di telan api yang menganga

Simpan puisimu
Sebelum aku kembali menghantam kata dan aksara
Lewat suara sajak, kan kutulis
Bersama api dan udara
Menembus di setiap ombak di raut wajahmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun