Puisimu telah melukai aku berkali-kali
Engkau buat aku hanyut dalam bahasa sunyimu
Tetapi nyatanya, setiap bait yang engkau tulis
Telah membawa bencana hatiku
Berharap dari puisimu
Aku mampu meraih kasih yang engkau tulis lewat bait perbait bahasamu
Simpan Puisimu
Biar aku hidup tanpa bayang-bayang puisimu
Karena puisimu telah melukai di setiap relung nafasku
Sampai aku tak mampu bangkit kembali
Aku berharap jauh tentang jiwamu
Namun engkau enyahkan
Selaksa tamparan hati
Walau itu tak berdarah
Namun aku terluka
Simpan Puisimu
Esok atau lusa
Seluruh puisimu, kan kubakar tak tersisa
Hingga puisimu hilang di telan api yang menganga
Simpan puisimu
Sebelum aku kembali menghantam kata dan aksara
Lewat suara sajak, kan kutulis
Bersama api dan udara
Menembus di setiap ombak di raut wajahmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H