Kutatap wajahmu para pejuang sosial
Engkau dalam luka melihat keadaan sosial terbenam dalam kemiskinan
Engkau hadapkan wajahmu
Menampung segala rasa sedih
Ratapan mereka kaum fakir miskin
Walaupun dirimu terkadang nampak letih dan lelah
Kerja baktimu engkau abdikan untuk mereka kaum lemah
Kaum yang butuh pendampingan
Pendampingan dalam segala bentuk kesedihan hidup yang terus menerjang keadaan
Pejuang sosial
Derap langkah kaki semangatmu
Engkau abdikan menyusuri kota dan hutan
Tak jarang engkau turun dari desa ke desa
Menyusuri gang-gang kota
Menyusuri lembah dan gunung
Bahkan engkau melewati sungai dan lautan
Menuju dampingan yang engkau harapkan
Kelak suatu saat mereka sejahtera
Sejahtera ekonomi dan sejahtera segala bentuk kehidupan
Pejuang sosial
Tak jarang air matamu
Tumpah di sekujur tubuhmu
Darah semangatmu mengalir di segala nadimu
Engkau sosok yang kuat
Walaupun aku tahu engkau manusia yang bisa menangis dan berdarah
Namun tangisan dan darahmu
Engkau simpan rapat-rapat
Supaya mereka yang engkau dampingi tidak mengetahui rasa sakitmu
Karena engkau seperti Sang Surya
Walaupun terbakar sekalipun
Sang Surya tak pernah sambat
Karena Sang Surya ingin selalu menerangi semesta alam
Pejuang sosial
Do'a langit kupanjatkan di penghujung malam
Supaya engkau tetap tabah
Dalam perjuanganmu di medan juang
Perjuangan baktimu, karyamu untuk negeri tercinta Indonesia raya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H