Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan Anak Yatim

26 November 2022   09:34 Diperbarui: 26 November 2022   18:46 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tatkala angin malam menyerbu tenggorakanku

Rasa lapar menaungi tubuh dan wajahku

Kutetap berusaha melawan arah

Bersama udara yang mulai sesak

Aku masih berumur tiga belas tahun

Harus berani melawan keras dunia yang menampar pipi kiri maupun pipi kananku

Rintihan perut lapar

Menusuk diseluruh jantungku

Bagaimana pendidikanku yang masih menginjak Madrasah Tsanawiyah

Aku harus di tinggal Ayah

Aku menjadi yatim

Kehidupanku akan dibasuh dengan air mata dan darah

Namun aku tetap bertahan

Walaupun keadaanku dalam kehidupan sepahit apapun

Aku masih berumur tiga belas tahun

Kuberanikan diri menatap atap langit cita-cita

Walaupun harus menyebarangi udara yang penuh api

Memenuhi segala udara dan pantai

Aku tetap menaruh keyakinan di batin dan naluriku

Aku tetap berusaha sebisa mungkin

Menghadapi gelombang demi gelombang badai kehidupan

Terus memenuhi rasa pedih di sanubari jiwa atma

Aku masih berumur tiga belas tahun

Hidup tanpa Ayah yang sudah tiada

Aku menatap keadaan semesta yang semakin kabut

Antara kematian dengan kehidupan sudah tak ada jarak

Namun kelak aku berharap dan memohon kepada Tuhan

Supaya aku mampu menjadi anak yang selalu dekat denganNya

Walaupun harta dan tahta jauh dari harap cemasku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun