Tatkala langit masih menghujam di tanah-tanah gersang
Dengan air hujan di malam yang pekat
Aku duduk termenung sembari berpikir keadaan keimanan
Keimanan yang terkadang di monopoli salah satu pihak
Lalu dia membully sekan-akan keimanan yang ada dalam dirinya
Menganggap keimanan yang tak sesuai dengan diri di anggap kesesatan
Aku masih termenung di atas gundukan batu
Air hujan menyerangku di segala arah
Aku masih duduk termenung berkontemplasi melihat keadaan semesta
Kian hari semakin di luar nalarku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!