Langkahku tertatih letih
Bersama sang fajar yang membumbung dikepalaku
Kulihat karunia Ilahi masih nampak di udara dan cahaya
Terkadang aku berpikir
Dusta mana yang aku ingkari atas karunia Ilahi
Rasa syukur tak jarang masih menggerutu
Selaksa peluru yang menembus hati nan pilu
Karunia Ilahi
Engkau beri udara yang maha kaya
Engkau beri air yang berlimpah
Air hujan Engkau turunkan
KaruniaMu begitu agung
Hingga pena dan nalarku tak mampu menghitung karuniaMu
Tuhan
Maafkan bila diri masih jauh dari rasa syukur
Engkau beri aku kehidupan yang penuh rahmat
Namun hati terkadang masih menggerutu
Karena hati masih kotor akan rasa dengki dan iri
Maka untuk itu Tuhan
Izinkan aku menghirup karuniaMu
Supaya aku mampu mendapatkan rahmat indahMu
Karunia Ilahi
Begitu agung sampai tak dapat di hitung
Begitu meluap karunia Ilahi
Akan air dan udara yang memenuhi semesta alam
Sungguh karunia Ilahi mempunyai makna kehidupan yang berarti
Hingga nalar dan pikirku tak mampu menghitung besarnya karuniaMu
Tuhan Sang Maha pemilik karunia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H