Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langkah Kakiku Telah Engkau Patahkan

18 September 2022   13:06 Diperbarui: 18 September 2022   13:12 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jauh sudah aku merayumu

Membuat hatimu hingar bingar dalam tawa

Membuat matamu jauh dari air mata

Namun kini kurasakan langkah kaki telah engkau patahkan

Aku jauh-jauh merantau dari ujung timur

Tetapi semua menjadi tanah yang cadas

Menggores langkah mata batinku

Hingga kakiku sudah tak sanggup melangkah

Karena telah engkau patahkan

Kakiku yang mulai layu terbentur dinding-dinding jiwa yang beku

Hujan sudah lama tak kunjung

Jalan langkah kakiku sudah mulai cadas

Nampak langkah kaki sudah mulai rapuh

Hingga langkah kaki mulai patah satu persatu

Merasakan kesedihan yang tak berkesudahan

Langkah kakiku telah engkau patahkan

Bersama kemarau mengeringkan segala tanah yang basah

Membuat alam semakin dalam kobaran api

Terbakar tanpa ada hujan

Air lautan semakin asin

Selaksa keadaan kaki yang mulai engkau redam

Hingga tak mampu berjalan bersama jiwa yang sehat

Karena langkah sudah terluka

Hingga engkau patahkan sayap-sayap cinta

Menjadi cinta bara api yang terbakar menjadi abu

Langkah kakiku telah engkau patahkan

Bersama hati yang cadas

Engkau patahkan dalam mimpi-mimpi yang di bangun dalam istana asmara

Namun semua sirna ditenggelamkan dalam kubangan tanah-tanah yang kering

Hingga membuat hati semakin kacau keadaannya

Langkah kakiku telah engkau patahkan

Bersama dinding-dinding air kesedihan

Menabur bunga di atas kepedihan

Menyelimuti segala jiwa atma

Menusuk di segala rasa yang menyakitkan jiwa sanubari yang terdalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun