Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepertiga Malam

8 September 2022   03:00 Diperbarui: 8 September 2022   03:17 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kala langit masih gelap gulita
Nampak lelaki berkopyah hitam
Masih di atas sajadah
Sembari dzikir dan mengetuk pintu langit
Melalui do'a-do'a langit
Dia berdo'a supaya menghadapi keadaan
Keadaan hati yang sedang mengalami gundah
Tetap tenang dan tidak panik
Walaupun hati teriris dan patah hati

Sepertiga malam
Waktu yang tepat
Meluapkan segala resah dan gelisah
Supaya resah dan gelisah
Segera sirna di telan hati yang gundah
Sungguh sepertiga malam
Waktu yang tepat
Meluapkan segala permasalahan
Tuk mengadukan kepada Ilahi
Tentang keadaan hati yang patah hati
Patah hati saat orang yang di cinta
Mau menikah pilihan orang tuanya
Ikhlas dan sabar harus di tanam di jiwa atma

Sepertiga malam
Menjadi tempat do'a
Menghilangkan segala resah gelisah dalam jiwa atma
Tuk terus menenangkan hati
Supaya hati tetap tenang
Tuk diberikan kesabaran
Karena dengan kesabaran hati menjadi tenang dan tenteram dalam jiwa atma

Rasa ikhlas
Tak lupa menjadi ikhtiar dalam do'a di sepertiga malam
Maka sepertiga malam
Menjadi tempat dalam do'a-do'a langit
Tuk mencurahkan rasa gundah gelisah
Supaya digantikan hati yang bahagia dalam suka cita
Penuh dengan keadaan bahagia rasa
Masuk di setiap jiwa atma
Penuh dengan aura kebahagiaan
Masuk di setiap relung jiwa atma

Sepertiga malam
Lelaki berkopyah hitam
Masih di atas sajadah
Dia tetap tenang
Walaupun hati sedang berkecamuk
Dia ingin menghilangkan rasa patah hati
Tuk diganti dengan rasa yang penuh kebahagiaan
Kebahagiaan menuju jiwa Atma
Dalam naungan hati suka cita
Menuju celah-celah jiwa atma yang penuh kebahagiaan rasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun