Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara Hujan

6 September 2022   04:59 Diperbarui: 6 September 2022   05:04 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto pixabay.com

Suara hujan

Terdengar merdu suara nyanyian alam

Membuat hati merenung tentang keadaan

Keadaan hati yang telah lama patah hati

Kini bersama suara hujan

Terasa patah hati hilang sirna sejenak

Bersama nyanyian alam akan sebuah suara hujan

Menggema merdu di setiap detak laku nafas kehidupan

Suara hujan

Membuat hati bahagia

Terasa ada hiburan alam

Menggema di telinga semesta alam

Suara  hujan menyejukkan segala jiwa atma

Terasa ada yang menemani dalam perenungan ini hari

Dalam menghadapi segala permasalahan

Terasa beban-beban dalam pikiran terangkat dan sirna di telan suara hujan

Suara hujan

Menyejukkan jiwa dan membuat hati bahagia

Segala beban kehidupan hilang

Saat mendengar suara hujan

Selaksa nyanyian alam yang merdu menggema di telinga nan menyejukkan jiwa atma

Sungguh suara hujan

Terasa membuat hati penuh suka cita

Memenuhi ruang kebahagiaan

Menghapus segala luka dan derita

Dalam menghadapi kehidupan yang penuh beban

Namun saat mendengar suara hujan

Terasa terhapus jejak-jejak beban di hati sanubari

Suara hujan

Selaksa nyanyian alam nan merdu

Menghapus segala keresahan dan kegelisahan

Dengan suara hujan

Hati terasa tenang dan nyaman

Bersama air hujan

Hidup semangat kembali

Sungguh suara air hujan

Memberi warna dalam ruang rindu di hati jiwa atma

Suara hujan

Menuntun hati menjauh dari kesedihan dan kepedihan

Terganti dalam aura suka cita

Penuh dengan warna pelangi hati yang bahagia

Karena suara air hujan

Terasa pelipur lara

Hingga seluruh hati sukma jiwa

Penuh dengan kebahagiaan yang tak terkira rasa

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun