Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Awal September

1 September 2022   10:40 Diperbarui: 1 September 2022   10:42 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala menyusuri jalanan 

Awal bulan September

Hujan mengguyur hujan deras

Terasa ada sesuatu yang indah

Mata air hujan membuat keadaan alam

Semakin indah dipandang mata

Terasa trenyuh dalam hati jiwa atma

 

Hujan awal September

Membuat keadaan semesta basah

Telah lama kering melanda tanah

Kini hujan datang awal bulan September

Membuat tanah-tanah basah kembali

Anugerah Tuhan menurunkan hujan diawal September

Maka sudah semestinya 

Rasa mensyukuri atas nikmat dari Ilahi

Atas turunnya hujan diawal September membuat tanah-tanah basah kembali

 

Hujan awal September

Membuat semesta hidup kembali

Dengan adanya hujan yang penuh dengan rezeki semesta

Membuat sawah dan ladang yang telah lama kering kerontang

Kini basah kembali di awal bulan September

Awal bulan Sepetember memberi warna akan rezeki yang besar 

Penuh  dengan kebahagiaan saat hujan tiba membasahi tanah-tanah yang lama tandus diterpa panas yang menyengat di setiap waktu dan keadaan

 

Hujan awal September

Senyum sumringah di dalam jiwa atma

Membuat hati terasa tenang dan nyaman

Saat hujan awal September tiba 

Penuh dengan rezeki alam 

Tumpah ruah di semesta raya

 

Hujan awal September

Getaran jantung semakin stabil

Saat melihat keberkahan Ilahi

Sungguh hujan awal September

Membuat bunga-bunga di taman-taman berbunga kembali

Memperlihatkan keelokan nan warna membahagiakan jiwa rasa

Penuh dengan aura kebahagiaan 

Saat hujan awala September tiba membasahi tanah-tanah kehidupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun