Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ungkapan Hati

30 Agustus 2022   06:40 Diperbarui: 30 Agustus 2022   06:44 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lama hati terdiam

Saat hati mencinta 

Namun cinta tak pernah ada di nyata

Karena cinta hanya di hati

Sedangkan mulut tak mampu berbicara tentang cinta

Karena terlalu dalam tentang makna cinta

Semua sebagai ungkapan kata di hati

Tetapi tak mampu sebagai ungkapan nyata

Cinta hanya di hati tak mampu berkata dihadapannya

 

Ungkapan hati

Tentang cinta di sanubari

Tak mampu berkata tentang cinta dalam nyata

Namun hanya di hati belaka

Sungguh ungkapan hati

Tersembunyi di celah-celah jiwa rasa

Waktu terus berjalan seiring waktu

Namun sama saja cinta hanya dalam ungkapan hati

Tak pernah masuk dalam nyata

 

Ungkapan hati

Merindukan tentangnya

Namun itu hanya di hati belaka

Kenyataanya, tak mampu berkata tentang rindu

Sungguh ungkapan hati terlukis dalam hati dan jiwa

Semua menjadi satu rasa dalam angan-angan

Tak mampu dinyatakan tentang rindu sebuah rasa

 

Ungkapan hati

Tentang rasa cinta

Tak pernah terungkap lewat nyata

Karena keberanian mengungkapkan cinta secara nyata

Tak ada keberanian dalam sebuah tindakan

Maka ungkapan hati

Tentang rasa cinta

Hanya di hati atma

Bukan dari sebuah nyata

 

Ungkapan hati

Tentang rasa rindu

Hanya sebuah ungkapan rasa di hati jiwa

Bukan di hati jiwa secara nyata

Karena rasa keberanian tentang nyata

Belum terkumpul di hati dan tubuh-tubuh jiwa rasa

Sungguh keadaan yang sangat membingungkan antara raga dan nyawa

Terasa tak ada kata sejalan dan sepakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun