Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Pagi

28 Agustus 2022   09:10 Diperbarui: 28 Agustus 2022   09:13 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala pagi tiba

Sembari mereguk kopi pagi

Terlihat keadaan masih berembun

Bersama udara yang jernih

Kulihat pantai dengan keindahan semesta rindu

Keindahan pantai yang nampak wajah cerianya

Sementara matahari masih menyapa kabut

Setelah semalam kabut menutup langit

Bersama pekat kegelapan malam

Kopi pagi

Membuat lidah menari di atas pantai

Sembari merenung keadaan bumi yang semakin bertambah usia

Namun bumi masih terlihat cantik sedia kala

Selaksa pantai ini hari yang masih nampak asri

Membuat hati bahagia terasa dalam jiwa atma

Sungguh kopi pagi

Memberi warna secercah cahaya kehidupan yang penuh dengan permasalahan

Namun dengan kopi pagi

Sejenak berusaha menghilangkan segala resah dan gelisah

Kopi pagi

Membuat mata betah melihat kondisi alam yang jernih

Kicauan burung-burung menambah suasana semakin mengharu biru

Indah disepanjang mereguk kopi pagi

Membuat diri sejenak menghilangkan rasa pengat didada maupun di jiwa

Kopi pagi

Mewarna di sepanjang jalan nafas kehidupan

Udara begitu jernih di pagi hari

Menambah suasana alam menembus udara pagi dalam jiwa atma

Karena kopi pagi

Membuat rasa di jiwa atma

Semakin semangat dalam melakukan berbagai penyelesaian permasalahan keadaan

Kopi pagi

Masih terasa panas saat direguk

Terasa nikmat luar biasa kopi pagi

Membuat susana semakin semangat dalam menjalankan rutinitas kehidupan

Dengan kopi pagi

Kita menemukan cahaya semangat hidup yang luar biasa

Karena kopi pagi

Indah mewarna sepanjang rasa di jiwa atma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun