Berilah Aku Harta, Aku akan Mencintaimu

Kala senja tiba di batas pantai

Ombak nampak saling bersahutan satu sama lain

Terlihat lelaki dan gadis sedang mengais matahari di dekat pantai

Lelaki itu mengungkapkan cinta kepada gadis di dekatnya

Dia ingin mencintai gadis sepenuh hati

Lalu menikahinya

Namun gadis itu tidak mengiyakan

Cinta itu tidak semudah engkau bayangkan

Apakah engkau sanggup bila kelak punya anak dan menghidupinya?

Apakah engkau sanggup bila kelak engkau punya anak dan menyekolahkan sampai jenjang Doktor?

Apakah engkau sanggup bila kondisimu sekarang menghidupi dirimu saja tak sanggup?

Cecar dari gadis yang ingin memberi respon dari cinta sang lelaki

Sang lelaki

Diam seribu sejenak

Betul juga jawabanmu

Cinta apa yang aku berikan untuk gadis

Aku hanya seorang lelaki yang masih dalam tahap pencarian

Aku bukan lelaki mapan

Makan saja aku sering ngutang warung sebelah

Lalu dia mulai berani menanyakan kepada gadis di sampingnya

Lalu apakah aku harus punya harta yang lebih?

Bila aku menaruh harap cinta darimu

Gadis itu menjawab sederhana

Iya! Karena engkau mencintaku bukan hanya aku

Tetapi anak-anakmu kelak yang harus engkau hidupi dan engkau sekolahkan sampai setinggi-tingginya

Jangan sampai anak terlantar

Apalagi makan saja kita susah

Bagaimana kita menyekolahkan anak-anak nantinya?

Sang lelaki

Semakin berpikir

Bahwa cinta harus punya modal harta

Supaya mampu menghidupi istri dan anak-anak untuk biaya pendidikan yang semakin mahal

Pikir lelaki dalam jiwa atma yang terdalam

Sang lelaki

Lalu berlari menelusuri pantai

Dia mempunyai tekad

Kelak aku akan memberimu harta

Sebagai tanggung jawab cintaku kepadamu dan anak-anak masa depan kita

Iya! Jawab gadis dengan tegas

Maka berilah aku harta, aku akan mencintaimu

Ungkapan dari gadis yang berpikir panjang dalam menjatuhkan hati kepada siapa kelak lelaki yang akan di cintainya

Dia gadis berpikir panjang dalam menjalin hubungan asmara cinta

Dia gadis terlalu logis dalam memaknai keadaan