Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gugur di Perbatasan Kota

19 Agustus 2022   07:44 Diperbarui: 19 Agustus 2022   07:48 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto pixabay.com

Memberikan kemerdekaan kepada tanah air dan udara kami

Kami sudah cukup menderita dalam genggaman kolonial

Para kolonial ingin menjajah kembali negeri dan bangsa kami

Maka kami di garis terdepan menghalau para kolonial semampu kami

Sungguh pertarungan di perbatasan kota

Darah kami mengalir di tubuh-tubuh yang terluka

Kami terus melakukan perlawanan di garis perbatasan kota

Mati dan hidup sudah tak berjarak

Kami satu persatu terluka tanpa perobatan

Kami gugur di perbatasan kota

Kami gugur di tanah perjuangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun