Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kami Nafas Pejuang

18 Agustus 2022   22:16 Diperbarui: 18 Agustus 2022   22:19 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto pixabay.com

Peluru menembus tubuh-tubuh yang basah

Darah mengalir di dada yang tertembak senapan

Tubuh-tubuh tersungkur di tanah lapang

Tangan sudah tak bisa bergerak

Nafas di tutup dengan luka peluru-peluru berseliweran

Nyawa di paksa pisah dengan raga

Malam pekat mengarungi bau anyir

Kami di paksa harus menutup mata terakhir

Kami sudah tak mampu berdiri tegak

Karena kami sudah menjadi jiwa-jiwa bertebaran di jalan dan sungai-sungai penuh darah dan air mata

Kami nafas pejuang

Sudah tak mampu bergerak tubuh-tubuh kami

Kami sejak sore sampai malam pekat

Kami di berondong senapan tanpa henti

Kami di paksa menyerah tanpa perlawanan

Namun kami berkata tidak selama mereka para kolonial tidak angkat kaki di tanah air dan udara kami tercinta

Kami nafas pejuang

Sudah di berondong senapan berkali-kali

Kami sudah menutup mata terakhir

Tetapi jiwa-jiwa semangat juang kami

Akan selalu menyertai mereka para pejuang yang membawa estafet perjuangan berikutnya

Kami nafas pejuang

Sudah tertembak berkali-kali

Hingga tubuh-tubuh kami

Sudah tak sanggup bangkit kembali

Tetapi semangat kami akan terus bangkit berjuang

Menjiwai generasi penerus berikutnya

Perjuangan kami bukan untuk ini hari saja

Namun perjuangan kami akan menjadi estafet perjuangan

Bagi generasi berikutnya

Kami nafas pejuang

Sudah terlempar dari kehidupan dunia

Karena kami sudah gugur dalam pertempuaran ini malam

Maka kenang-kenanglah kami

Teruskan perjuangan jangan pernah ada ketakutan di jiwa hati atma

Karena mati atau hidup dalam sebuah perjuangan

Sudah tak ada jarak antara keduanya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun