Peluru menembus tubuh-tubuh yang basah
Darah mengalir di dada yang tertembak senapan
Tubuh-tubuh tersungkur di tanah lapang
Tangan sudah tak bisa bergerak
Nafas di tutup dengan luka peluru-peluru berseliweran
Nyawa di paksa pisah dengan raga
Malam pekat mengarungi bau anyir
Kami di paksa harus menutup mata terakhir
Kami sudah tak mampu berdiri tegak
Karena kami sudah menjadi jiwa-jiwa bertebaran di jalan dan sungai-sungai penuh darah dan air mata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!