Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dzikir Matahari

13 Agustus 2022   19:15 Diperbarui: 13 Agustus 2022   19:55 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terik matahari menyengat di wajah para petani

Para petani sedang menanam padi dan jagung

Padi dan jagung terhampar di sawah maupun ladang

Sawah dan ladang menjadi sebuah harapan tentang kehidupan

Kehidupan yang lebih baik

Lebih sejahtera di banding hari kemarin

Sebuah harapan terlintas dari benak para petani yang begitu semangat

Menggarap sawah maupun ladang

Supaya mendapatkan rezeki yang barokah dan penuh rahmat

Matahari menyengat di wajah para petani

Para petani tetap di sawah dan ladang

Sembari dzikir kepada Ilahi

Supaya hati selalu dekat kepada Sang maha pemilik alam

Walaupun matahari menyengat di tubuh-tubuh yang semakin menua

Namun kerja keras tetap di tanam dalam hati maupun jiwa

Budi luhur dan kemuliaan terpatri di sanubari para petani yang sedang mencangkul di sawah maupun di ladang

Dzikir Matahari

Terus di bisikkan dalam hati

Sembari menanam padi dan jagung

Terus menguatkan hati sanubari

Supaya tetap ingat selalu kepada Sang maha pencipta segala

Semangat pantang menyerah dalam bekerja

Menjadi acuan di hati sanubari

Dia para petani pejuang tangguh

Bersama alam semesta menggali kekayaan yang terkandung di tanah dan air

Dzikir matahari

Tanpa lelah di hati sanubari

Biar matahari menyengat tubuh dan wajah

Namun hati dan mulut tetap terus berdzikir mengagungkan asma Ilahi

Supaya barokah dan rahmat selalu datang di setiap nafas kehidupan

Para petani

Terus menggarap sawah dan ladang

Menanam padi dan jagung

Bersahabat dengan matahari

Menghangatkan tubuh dan wajah

Menemani dalam kehidupan para petani

Tak lupa selalu berdzikir kepada Ilahi

Bentuk kepasrahan tentang sebuah jalan kehidupan

Bahwa semua nafas kehidupan semesta

Semua atas kehendak dari Sang maha kuasa

Ikhlas dan sabar menjadi jalan kehidupan yang harus di tanam dalam hati sanubari yang terdalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun