Kala angin membawa kabut malam
Angin membuat keadaan mencekam di satu kampung
Suara berputar-putar di kegalapan malam
Keadaan mencekam
Membawa malam semakin riuh bersama angin yang mengelilingi kampung
Anak-anak menjerit takut akan angin yang mululuhlantakkan keadaan
Sementara dari kejauhan pohon-pohon sudah mulai tumbang
Terbawa arus angin yang semakin menjadi-jadi
Keadaan semakin kacau balau
Terdengar suara berisik
Angin riuh tak karuan
Membawa keadaan panik satu kampung
Nampak para wanita berlari menjauh dari bangunan
Rumah-rumah sudah mulai terlihat rontok satu persatu
Sementara dzikir masih dilantunkan dari seorang pemuda berkopyah hitam yang berusaha tetap tenang menghadapi keadaan angin ribut malam
Walaupun keadaan jiwa atma pemuda berkopyah hitam juga mulai agak panik
Namun dia berusaha tetap tenang dengan keadaan yang mulai mencekam
Dia terus berdzikir
Supaya di beri keselamatan akan bencana angin ribut ini malam
Nampak hujan sudah mulai meluapkan amarahnya
Angin ribut tengah malam di sertai hujan yang mulai lebat mengguyur kampung
Keadaan terasa tak kondusif
Namun pemuda berkopyah hitam itu mencoba menenangkan keadaan
Dia terus berdzikir
Supaya masayarakat kampung tidak panik
Setelah lima belas menit angin ribut tengah malam menerjang satu kampung
Keadaan semakin kondusif
Pemuda berkopyah hitam tetap berdzikir kepada Ilahi
Supaya keadaan ini malam
Tidak ada angin ribut susulan kembali
Terlihat hujan sudah mulai reda
Namun terlihat ada rumah yang luluhlantak hancur di terjang angin ribut
Tetapi puji syukur kepada Tuhan sang maha pemilik alam
Tidak ada jatuh korban jiwa di bencana angin ribut di tengah malam ini yang mengoyak satu kampung
Besok kita bereskan kerusakan yang di terjang angin ribut ini malam
Bisik lirih pemuda berkopyah hitam berusaha menenangkan keadaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H