Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Angin Ribut di Tengah Malam

28 Juli 2022   22:49 Diperbarui: 28 Juli 2022   22:55 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala angin membawa kabut malam

Angin membuat keadaan mencekam di satu kampung

Suara berputar-putar di kegalapan malam

Keadaan mencekam

Membawa malam semakin riuh bersama angin yang mengelilingi kampung

Anak-anak menjerit takut akan angin yang mululuhlantakkan keadaan

Sementara dari kejauhan pohon-pohon sudah mulai tumbang

Terbawa arus angin yang semakin menjadi-jadi

Angin ribut di tengah malam

Keadaan semakin kacau balau

Terdengar suara berisik

Angin riuh tak karuan

Membawa keadaan panik satu kampung

Nampak para wanita berlari menjauh dari bangunan

Rumah-rumah sudah mulai terlihat rontok satu persatu

Sementara dzikir masih dilantunkan dari seorang pemuda berkopyah hitam yang berusaha tetap tenang menghadapi keadaan angin ribut malam

Walaupun keadaan jiwa atma pemuda berkopyah hitam juga mulai agak panik

Namun dia berusaha tetap tenang dengan keadaan yang mulai mencekam

Dia terus berdzikir

Supaya di beri keselamatan akan bencana angin ribut ini malam

Nampak hujan sudah mulai meluapkan amarahnya

Angin ribut tengah malam di sertai hujan yang mulai lebat mengguyur kampung

Keadaan terasa tak kondusif

Namun pemuda berkopyah hitam itu mencoba menenangkan keadaan

Dia terus berdzikir

Supaya masayarakat kampung tidak panik

Setelah lima belas menit angin ribut tengah malam menerjang satu kampung

Keadaan semakin kondusif

Pemuda berkopyah hitam tetap berdzikir kepada Ilahi

Supaya keadaan ini malam

Tidak ada angin ribut susulan kembali

Terlihat hujan sudah mulai reda

Namun terlihat ada rumah yang luluhlantak hancur di terjang angin ribut

Tetapi puji syukur kepada Tuhan sang maha pemilik alam

Tidak ada jatuh korban jiwa di bencana angin ribut di tengah malam ini yang mengoyak satu kampung

Besok kita bereskan kerusakan yang di terjang angin ribut ini malam

Bisik lirih pemuda berkopyah hitam berusaha menenangkan keadaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun