Kutulis saat ombak berpacu dengan angin
Kutulis saat ikan sedang menari di waktu layar berkembang
Kutulis di atas kapal dalam pelayaran mengarungi samudra biru
Kutulis di waktu daratan sudah tak nampak
Kutulis di waktu langit sedang terluka
Kutulis di hati yang sedang rindu akan mawar mekar di taman
Kutulis di waktu ini hari sebelum aku tenggelam di laut lepas
Aku sedang di perahu dengan jarak yang tak terhitung dalam jangkauan
Aku hanya berjalan bersama keyakinan dan kapal
Aku sudah seminggu di atas kapal terombang-ambing tanpa bantuan
Aku teringat kembali tentang mawar yang indah merekah di setiap laku budinya
Aku menyeberangi samudra tanpa arah
Aku hilang kendali di laut lepas
Hari dari hari terlewati tanpa ada hujan
Hari dari hari semakin lemah badanku di terjang ombak semalam
Hari dari hari luka memar semakin merajam
Hari dari hari aku di kapal tanpa makanan dan minuman
Hari dari hari antara kematian dan kehidupan berjarak sejengkal
Hari dari hari aku hidup di laut lepas
Sebelum aku terluka lebih parah di atas kapal
Izinkan aku anak laut menulis sepatah dua patah kata
Sampaikan cintaku pada dia yang menunggu di daratan tanpa lelah dan sambat
Karena aku masih di laut lepas tanpa arah dan tanpa tahu jarak untuk pulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H