Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mitologi dalam Puisi: Malaikat Menjalani Hukuman di Laut Selatan

12 Juli 2022   07:21 Diperbarui: 12 Juli 2022   12:22 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit senyap sunyi

Bumi terhampar menyisakan puing-puing kerusakan

Hamparan kota dan desa banjir menerjang

Bukit-bukit longsor menutup jalan

Kerusakan begitu dahsyat di semesta bumi

Malaikat mengintip di balik awan

Begitu banyak perilaku manusia di luar firman dan sabda

Maka Malaikat mulai sedih melihat keadaan bumi

Dia pergi menghadap Tuhan

"Ya! Tuhan ciptaanMu manusia begitu angkara murka jiwanya, maka izinkan aku Malaikat untuk menjadi manusia, supaya bumi dalam kedamaian"

Gelap masih menyusuri sungai-sungai

Malaikat turun dari langit ke bumi menjadi manusia biasa

Kala Malaikat menjadi manusia

Ujian pertama di mulai dari harta

Saat Malaikat berdzikir dan beribadah pada Ilahi

Datanglah pengusaha kaya raya menunjukkan kemewahan yang luar biasa

Dia mengajak Malaikat untuk ikut dengannya

Bahkan kalau tidak mau ikut, tidak masalah

Karena persinggahan Malaikat akan di bangun dengan kemewahan

Namun Malaikat berkata "Tidak usah saya tidak membutuhkan itu dan yang saya butuhkan hanya beribadah dan berdzikir setiap hari kepada Tuhan"

Matahari mulai terbit dari arah timur

Datanglah Raja dengan para pengawal

Istirahat ke persinggahan Malaikat di tengah hutan

Dia mengajak bicara Malaikat, bahwa dia akan memberikan kedudukan yang mulia, bila ikut dengannya

Namun Malaikat tetap menolaknya

Dari ujian ke ujian terus datang

Maka ujian yang ketiga

Datanglah Iblis berwajah Bidadari

Menawarkan cinta sesaat

Namun Malaikat tetap menolaknya

Hingga Iblis berwajah Bidadari datang dengan berbagai rupa

Sampai empat puluh hari dan empat puluh malam

Dia curhat kepada Malaikat tentang kehidupannya

Malaikat mendengarkan curhatan kesedihan dari Iblis berwajah Bidadari

Sampai Malaikat terlena menghayati curhatan yang begitu menyentuh hati dan jiwa

Sampailah waktu Malaikat terlena dan terjadilah cinta terlarang

Kilatan menyambar dari langit

Tuhan murka dan Iblis berwajah Bidadari pergi begitu saja

Sambil tertawa sinis "Adam saja tak mampu menghadapi godaanku dan tersingkir dari surga, apalagi engkau Malaikat yang berubah menjadi manusia"

Malaikat memohon ampunan kepada Tuhan atas kekhilafanNya

Dia Malaikat ingin di hukum di bumi

Bukan di neraka kelak

Maka atas kesalahan Malaikat di hukumlah dia di laut selatan

Hingga kini ombak besar di laut selatan

Konon itu dikarenakan Malaikat yang kesakitan menghadapi siksaan dari Tuhan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun