Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisikan Iblis

8 Juli 2022   05:22 Diperbarui: 8 Juli 2022   05:27 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepertiga malam tiba

Seorang pemuda terlihat beribadah sepanjang malam

Dia seolah-olah memborong ibadah di sepanjang waktu

Hingga sampai di sepertiga malam menjelang subuh

Dia masih terlihat beribadah tanpa lelah

Mendekatkan diri pada Ilahi

Namun di tengah sepertiga malam Iblis selalu membisikkan di hati

Engkau pemuda paling taat beribadah

Coba lihatlah! Pemuda yang lain masih lelap dalam selimut malam

Pemuda beriman

Mencoba menahan gempuran Iblis melalui celah-celah hati

Dia tetap tidak menghiraukan bisikan Iblis

Namun Iblis tetap membisikkan kata-kata

Engkau pemuda paling beriman di antara yang lain

Lihatlah! Pemuda sekitarmu hanya sibuk keduniawian

Tidak memperhatikan ibadah di sepertiga malam

Pemuda ini masih berusaha tidak menghiraukan

Bisikan Iblis yang seolah-olah dia paling beriman

Pemuda taat beribadah

Masih terus beribadah tanpa lelah

Iblis selalu dan selalu membisikkan

Engkau pemuda paling taat beribadah

Coba lihatlah pemuda yang lain hanya sibuk mengejar kesenangan belaka

Tanpa menghiraukan ibadah

Pemuda taat beribadah mulai goyah

Dengan bisikan yang sangat manis dari Iblis

Namun pemuda tetap mencoba menghiraukan

Walau keimanan sudah mulai goyah

Bahkan membenarkan bisikan Iblis

Bahwa dia pemuda paling taat beribadah

Dari waktu kewaktu

Iblis akan terus menggoda dengan kata-kata

Kamu pemuda paling taat berbadah

Kamu pemuda paling beriman

Kamu pemuda paling suci

Kamu pemuda paling di cintai Tuhan

Hingga sampai kamu pemuda sudah tidak perlu beribadah lagi

Sudah cukup ibadahmu

Karena engkau pemuda paling dan paling dan paling lagi

Paling beriman

Hingga Iblis menggoda sampai tarikan nafas manusia

Hilang satu persatu dari raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun