Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerbang Matahari

28 Juni 2022   10:58 Diperbarui: 28 Juni 2022   11:07 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suasana embun pagi

Mendung menutup cahaya

Kabut masih menyelimuti semesta

Sementara gerbang matahari belum menampakan wajahnya

Setelah semalam sawah dan ladang di guyur hujan tanpa balasan

Gerbang matahari

Tempat rezeki alam

Bila gerbang matahari terbuka

Kehidupan semangat kembali

Jangan sampai gerbang matahari tertutup empat puluh hari empat puluh malam

Jika itu terjadi, hancurlah semesta raya

Karena alam sudah tak berotasi yang semestinya

Gerbang matahari

Pancarkan kehidupan

Dari gelap menuju terang

Dari tanpa cahaya menuju cahaya benderang

Dari sunyi menuju keramaian

Dari sepi  menuju aktivitas kehidupan

Gerbang matahari

Mensucikan air laut

Mensucikan kehidupan semesta raya

Dengan cahaya dan sinar

Gerbang matahari memberi isyarat nafas kehidupan

Menuju jalan kebahagiaan

Menuju celah-celah jiwa atma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun