Dzikir di sepetiga malam
Langit masih gelap gulita
Sementara para Malaikat sedang terjaga
Menaburkan keberkahan dan mengabarkan pada semesta
Melalui firman dan sabda
Manusia supaya berjalan pada ayat-ayat yang telah di garis oleh Tuhan
Bunda!
Sudah seribu hari lebih kepergianmu
Kuikhlaskan kepergianmu menuju jalan kedamaian
Namun maafkan anakmu yang belum sempat mengajakmu ke ka'bah
Supaya engkau mendengarkan lantuan takbir
Supaya engkau bisa berziarah di makam para Nabi
Supaya engkau bertemu kekasih Allah di kota Mekah dan Madinah
Bunda!
Masih kuingat bagaimana engkau mengajarkan kepada anak-anakmu?
Tentang ketabahan menghadapi segala peristiwa
Tentang kesabaran menghadapi segala suara yang kurang berkenan
Tentang keteguhan dalam menjalankan kewajiban beragama
Tentang pengabdian pada alam semesta
Tentang ketaatan kepada Tuhan yang maha esa
Sungguh ajaran budi luhurmu sangat mulia
Kuberusaha menggenggam dalam jiwa atma
Walau cobaan dalam kehidupan tak mudah
Karena setingkat Nabi Adam bisa tergoda oleh godaan Iblis
Hingga terusir dari surgaNya
Apalagi anakmu hanya manusia biasa
Penuh kekurangan dan penuh kelemahan
Pasti banyak salah dan khilaf dalam nafas kehidupan
Bunda!
Maafkan anakmu belum sempat mengajakmu ke ka'bah
Karena engkau telah di panggil terlebih dahulu oleh Tuhan yang maha kuasa
Kudisini berdo'a
Semoga engkau menuju surgaNya
Dalam suasana yang penuh kedamaian dan penuh ketenangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H