Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Titah Atma

12 Juni 2022   20:02 Diperbarui: 12 Juni 2022   20:04 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Embun pagi masih menghias di hamparan Merapi

Menyejukkan seluruh titah atma

Menghujam di segala penjuru udara

Pagi atau siang

Semua dalam balutan angan sepanjang hayat

Tentang sebuah mimpi dan harapan

Tentang sebuah kehendak dan ketetapan

Tentang cita dan cinta

Berbaur menjadi satu

Antara darah dan air mata

Titah Atma

Menjadi jalan pedoman sebuah detakan nafas

Kiranya hatimu sudah tertutup bebatuan

Namun aku ada titik keyakinan

Suatu saat gumpalan itu akan erupsi

Selaksa Merapi yang tertutup bebatuan ribuan hari

Namun bebatuan itu seketika terbang

Selaksa anai-anai kabur tanpa ada kendali

Padahal semua itu ada dalam kuasaMu

Tuhan yang maha lembut dan maha perkasa

Titah atma

Menjadi jalan laku kehidupan

Akankah titah atma menjadi jalan lentera

Atau titah atma menjadi jalan gelap tanpa ada penerang

Sungguh darah dan air mataku

Menjadi saksi bisu tentang sebuah jiwa

Menyatu dalam Ilmu sepanjang rongga-rongga kehidupan

Walau rongga itu sekecil apapun

Paling tidak rongga itu mampu membuka pintu-pintu jiwa mu

Sungguh engkau terkenang sepanjang nafasku berjalan

Hingga darah dan air mata membeku

Bersama saat menutup mata untuk selamanya

Tuhan

Apa makna titah atma

Bila sudah masuk di kelopak hati

Karena cinta sesungguhnya selalu berada dalam memenuhi titah firman Mu

Sedangkan cinta untuk yang lain

Bila tak berhati-hati

Akan menjerumuskan hamba manusia dalam cinta terlarang yang Engkau garis

Bersama firman dan sabda Mu

Hamba manusia tak punya daya

Kecuali memenuhi ketetapan Mu

Surga dan neraka Engkau yang mencipta

Hamba manusia berserah bersama kuasa Mu

Karena sesungguhnya

Engkaulah penentu arah jalan hidup dan saat menutup nafas terakhirku

Engkau pemilik segala kuasa di langit maupun di bumi

Titah atma selalu ingin bersanding bersama firman-firman Mu

Bimbinglah kami Tuhan

Selaksa Engkau membimbing Musa

Menaklukkan hati yang keras pada masanya

Engkau maha kebenaran dan maha segala penuntun jalan kehidupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun