Mohon tunggu...
Khoirul Mustofa
Khoirul Mustofa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa KPI

Menulis Akan Memperpanjang Umur kunjungi juga blog saya pribadi kita akan menjelajahi tata cara yang baik dalam berkomunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Makna di Balik Tembang Lir Ilir yang Sarat Akan Makna Dakwah

17 Juli 2021   11:43 Diperbarui: 17 Juli 2021   12:26 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mumpung padhang rembulane

Mumpung jembar

kalangane

Yo surako

Surak iyo

screenshot webinar walisongo. (16/07/2021)  - dokpri
screenshot webinar walisongo. (16/07/2021)  - dokpri

Makna yang Terkandung dalam Tembang Lir Ilir


Menurut Kholisin dengan sumber buku referensi dari kakeknya, menerangkan bahwa tembang ini terkandung makna dari sebuah hadits Nabi yag berbunyi, "kullukum ro'in, wakullukum mas ulun 'aro'iyyatihi", artinya setiap kalian adalah pemimpin dan kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya."

Kita yang diberikan amanah oleh Allah dalam tembang ini, diibaratkan selayaknya sebagai bocah angon, "Cah angon-cah angon" dimana orang yang bergembala merupakan orang yang diberikan amanah untuk menjaga, kemudian "Penekno blimbing kuwi" bermaksud jalankan perintah yang diberikan oleh Allah, Kholisin mengatakan buah blimbing itu ruasnya ada 5 yang menandakan disini adalah shalat lima waktu, dalam menjalankan ibadah ini dengan tekun dan tepat waktu memang sulit, namun Sunan Bonang mengajak walaupun menunaikan tidak mudah tapi tetaplah harus dilaksanakan, "Lunyu-lunyu yo penekno" luyu-luyu merupakan proses dalam mengerjakan perintah shalat sulit, "kanggo mbasuh dodotiro" adalah alasan walapun susah iya harus dikerjakan agar bisa membersihkan dosa yang telah diperbuat.

Dalam sebuah hadist Nabi menjelaskan bahwa diantara waktu shalat yang satu dengan yang lain itu bisa menghapus dosa. Misalnya diantara waktu shalat dhuhur dengan ashar, ketika orang melaksanakan wudhu dan shalat ashar maka dosanya diantara jeda dhuhur dengan ashar akan diampuni/ dibersihkan oleh Allah SWT. "Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir" Bermaksud bahwa manusia itu banyak kekurangan, sehingga karena suatu hal bisa tidak menunaikan shalat atau berbuat dosa yang kemudian akan dihapus dalam melaksanakan shalat 5 waktu. "Dondomono jlumatono" kesalahan yang telah dilakukan harus diperbaiki, "kanggo sebo mengko sore" untuk menghadap Allah SWT, ketika sudah meninggal dia akan ditanya oleh Allah maka dia sudah melaksanakan perintahya shalat 5 waktu.  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun