Mohon tunggu...
Khoirul Mustofa
Khoirul Mustofa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa KPI

Menulis Akan Memperpanjang Umur kunjungi juga blog saya pribadi kita akan menjelajahi tata cara yang baik dalam berkomunikasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menyikapi Kemajuan Ilmu Pengetahuan

7 Januari 2021   19:57 Diperbarui: 7 Januari 2021   20:04 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pexels/ Maxime Prancis

 Dalam ajaran Islam, Allah memerintahkan Nabi menyelidiki mengenai penciptaan manusia, supaya mengetahui akan kebesaran dan kasih Allah kepada hambaNya (surat Al-Alaq). 

Dengan menyelidiki alam semesta ini, terungkap begitu besar alam ini, begitu MahaNya Allah yang menciptakan keseimbangan. Kita sebagai umat Islam selayaknya, berusaha untuk mencari dan menyelidiki hukum-hukum Allah yang belum diketahui oleh manusia, jika sudah terungkap maka hasilnya ilmu pengetahuan. 

Dengan menyelidiki hukumnya, ditemukan berbagai teknologi yang canggih. Apalagi sekarang sudah masuk ke revolusi industri keempat dengan peralihan dari tenaga manusia dengan tenaga mesin, kehidupan serba digital dan manusia diberikan banyak kemudahan. 

Umat Islam tidak boleh memaknai itu dengan sikap yang eksklusif atau tidak mau menerima kemajuan. Dan sebaliknya umat Islam menerimanya, bukankah itu adalah sunnatullah hukum ketetapan Allah!

Filsafat Mengantarkan Manusia Untuk mengetahui Kebesaran Allah

 Definisi dari filsafat (KBBI) adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala sesuatu, sebab, asal, dan hukumnya. Sehingga sebenarnya manusia itu senantiasa berfilsafat jika dia menggunakan akalnya untuk memahami realitas secara mendalam. Produk dari filsafat adalah ilmu pengetahuan yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Sebenarnya di dalam Al-Qur'an banyak sekali Allah mengingatkan manusia untuk menggunakan akalnya, karena dengan demikian akan bisa mengungkap hukum kebesaranNya yang bisa bermanfaat untuk kepentingan manusia. 

Sehingga dengan begitu manusia itu bisa senantiasa bersyukur atas keadilanNya, dengan hukum Allah kita sekarang bisa menikmati manfaat dari listrik, motor, internet, dan banyak lagi teknologi. Kita tidak bisa membuat hukum yang serumit itu, tetapi kita bisa menemukan hukum itu, merangkainya menjadi peraturan yang teratur. 

Orang yang mengetahui kebesaran Allah hanyalah orang yang menggunakan akalnya (Q.s Ali Imran [3] : 190). Maka dengan semakin banyaknya penemuan baru,  akan membuat bertambahlah iman seseorang terhadap Allah. 

Kemudian, mereka tidak henti-hentinya untuk menyembah hanya Allah tidak ke yang selainNya. Kita tidaklah berpikir untuk menyembah ilmu pengetahuan, karena semuanya itu adalah hukum-hukum Allah.

Dengan pemikiran seperti itu, insyaallah umat Islam akan terbangun dari tidurnya, akan membangkitkan semangat untuk menyelidiki, untuk kebaikan manusia. Dan pada akhirnya Islam akan mengalami kemajuan, bisa mengejar ketertinggalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun