Mohon tunggu...
khoirul khabibi
khoirul khabibi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Teknik Elektro UGM Wakil Ketua Divisi Riset Kelistrikan Dewan Energi Mahasiswa UGM

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dilema Penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT)

30 September 2018   16:37 Diperbarui: 4 Oktober 2018   10:17 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil gambar untuk energi baru terbarukan|fakta.news/berita

Energi baru terbarukan (EBT)  memang merupakan energi masa depan kita karena ramah terhadap lingkungan dan ketersediaan yang melimpah ruah. Menjadi Pekerjaan Rumah kita bersama khususnya para insinyur untuk bisa menciptakan teknologi mutakhir agar pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai pembangkit listrik bisa maksimal. Sehingga masalah cost dan efisiensi bisa teratasi.

Referensi :

Muhajir, Anton. "Indonesia Masih Mengalami Fase Anomali Dalam Energi Terbarukan. Kenapa?" Mongabay Environmental News, Mongabay.co.id, 15 Mar. 2018, 

Atmadji, Wahyu. "Pembangkit Listrik EBT Lebih Mahal Dibanding Energi Fosil." Suara Merdeka, 27 July 2018

Investments, Indonesia. "Batubara." Indonesia-Investments, 5 Apr. 2018, 

Jumina, dan Karna Wijaya. "RENEWABLE ENERGY RESOURCES (RES)." Universitas Gadjah Mada, 2 Feb. 2012, 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun