“Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?”
Studi kasus yang berkaitan dengan moral/etika harus didasari dengan nilai-nilai yang dianut seorang pendidik berupa nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal diantaranya keadilan, keselamatan, tanggungjawab. kejujuran, rasa syukur, lurus hati, dll. Dilema etika harus dianalisis menggunakan paradigma, prinsip dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan dengan didasari dengan nilai-nilai kebajikan tersebut.
“Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.”
Pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang tepat pula, disesuaikan dengan situasi yang terjadi dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal. Saat keputusan yang diambil sudah tepat. maka akan tercipta lingkungan yang positif, kondusif. aman dan nyaman. Tidak ada pihak yang merasa dirugikan. semua akan mendapatkan solusi atas permasalah yang dihadapi.
“Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?”
Tantangan yang ada di lingkungan saya antara lain masih kentalnya kebiasaan/budaya yang selalu dilakukan secara turun temurun. Saat mengambil keputusan, sulit untuk lepas dari kebiasaan tersebut, sehingga keputusan yang diambil menjadi tidak relevan. Perlu adanya perubahan paradigma. Seharusnya paradigma yang sesuai adalah kebenaran lawan kesetiaan sehingga akan menghasilkan sebuah keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda- beda?”
Pengambilan keputusan yang kita ambil harus berpihak pada murid. Dalam pembelajaran, salah satu strategi agar berpihak pada murid adalah menggunakan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid, sehingga akan tercipta merdeka belajar sesuai dengan potensinya yang berbeda-beda.
“Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?”
Dalam mengambil keputusan, seorang pemimpin pembelajaran harus mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan yang terjadi, termasuk menyangkut masa depan murid. Oleh karena itu perlu kehati-hatian dalam mengambil keputusan dengan melakukan pengujian sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis disesuaikan dengan paradigma dan prinsip yang tepat.
“Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?”