Mohon tunggu...
Khoirul Umar
Khoirul Umar Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa | CapCut Creator

Saya adalah seorang mahasiswa yang memiliki hobi editing, videografi, Advanture, dan saya adalah seorang CapCut Creator baru yang berusaha untuk mendapat benefit didalamnya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tanggapan dan Harapan Mahasiswa Terkait Kebijakan Naiknya UKT

3 Juli 2024   19:51 Diperbarui: 3 Juli 2024   20:04 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UKT sendiri merupakan hal yang tidak tabu didengar dikalangan mahasiswa, UKT sendiri adalah Uang Kuliah Tunggal yang wajib dibayarkan mahasiswa aktif setiap semesternya, UKT sendiri sering menjadi alasan setiap orang untuk melanjutkan kuliah ataupun singgah untuk bekerja. Faktor fasilitas, infrastruktur, yayasan, letak strategis kota dan ranking perguruan tinggi dalam universitas lah yang menyebabkan UKT sendiri terkesan mahal dan terjangkau dikalangan orang tua wali sebagai orang yang membiayai anak-anaknya untuk menimba ilmu di jenjang perkuliahan.

Lantas bagaimanakah tanggapan seorang mahasiswa jika Uang Kuliah Tunggalnya naik atau terus -menerus dinaikkan dan tak kunjung stabil?

Apakah harapan seorang mahasiswa yang membayar Uang Kuliah Tunggalnya secara mandiri? atau bagaimana jika misalnya orang tua mereka tiba-tiba tidak mampu untuk melanjutkan untuk membayar uang kuliah tunggal disetiap semesternya? bukankah itu adalah hal yang wajib bagi mahasiswa dan orang tua? mari bersama saksikan bagaimana tanggapan dan harapan mahasiswa terkait naiknya UKT pada salah satu universitas ternama di kota malang ini.

Bersama Bangun Muhamad Hakim ia adalah seorang mahasiswa aktif Universitas Brawijaya angkatan 2023, Bangun Muhamad Hakim sendiri bisa dibilang Maba (Mahasiswa Baru) dengan usianya yang masih menginjak Semester genap atau semester dua. Bangun adalah mahasiswa penyandang beasiswa atas prestasi dan kegigihannya untuk melanjutkan pendidikan di jenjang perkuliahan , dalam wawancara singkat bersama temannya Bangun menyampaikan bagaimana tanggapan dan harapan mewakili mahasiswa terkhusus mahasiswa jalur mandiri atau yang biasa disebut mahasiswa jalur reguler yang UKT nya sepenuhnya bergantung pada kemampuan dirinya dan orang tua walinya untuk membayar uang kuliah tunggal tersebut. 

Dikutip dari hasil wawancara bersama Bangun Muhamad Hakim Mahasiswa Aktif Universitas Brawijaya, bahwasannya beliau menyampaikan telah terjadi ricuh didepan Kantor Rektorat Universitas Brawijaya dan juga didepan Kantor Walikota Malang. Disebutkan bahwa mahasiswa Non penyandang beasiswa atau yang bisa disebut mandiri, mereka merasa keberatan dan tertekan mengenai kebijakan naiknya UKT tersebut, hal ini disebabkan tentunya oleh segi ekonomi dan finansial setiap wali mahasiswa yang berbeda-beda terlebih lagi untuk golongan mandiri.

Bangun Muhamad Hakim mengujarkan " Dari sekian ratus mahasiswa yang ada di UB, masalah infrastruktur semoga cepat dan segera bisa diperbaiki, dan dari sekian ratus mahasiswa tersebut apakah tega dengan dinaikkannya UKT tersebut dan ditambah lagi, kemungkinan besar dari kalangan mahasiswa sendiri merasa terbebani dan begitupula orang tua mereka terkait UKT yang terus-menerus bertambah, sedangkan mereka maupun SNBT maupun Mandiri mereka semua itupun tetap mengeluarkan uang untuk biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT)"

Dapat disimpulkan mengenai wawancara singkat tersebut bahwasanya Para Mahasiswa merasa tertekan dan merasa kasihan terhadap orang tua mereka yang membiayai mereka untuk biaya UKT, terlebih dengan ada beberapa fasilitas yang kurang memadai mahasiswa berharap agar segera diperbaiki dan mempertimbangkan lagi terkait biaya UKT yang terus-menerus melambung tinggi terkhusus bagi mahasiswa Non penyandang beasiswa.

Pada dasarnya Uang kuliah tunggal adalah alasan paling banyak dikeluh kesahkan dari sebagian orang untuk berkuliah di kampus-kampus ternama, terlebih lagi dengan adanya jenis-jenis perguruan tinggi yakni PTN atau Perguruan Tinggi Negri yang UKT nya bisa dibilang relatif ringan karena sebagian besar mendapatkan subsidi dari kementrian dalam negri, PTS atau Perguruan Tinggi Swasta yang notabennya semua UKT nya diserahkan pada yayasan dan wali mahasiswa untuk melanjutkan perkuliahan mahasiswanya, selanjutnya adalah PTN BH yakni Perguruan Tinggi Negri Badan Hukum ialah perguruan tinggi negri yang UKT atau uang kuliah tunggalnya sepenuhnya diatur oleh kampus, dengan adanya serah terima Hak otonom olehpemerintah melalui kementrian dalam mengatur kemandirian untuk mengelola keuangan. PTN BH sendiri berhak mengatur keuangan swasta lembaganya, tanpa adanya campur tangan  pemerintah. 

Sedangkan Universitas Brawijaya merupakan perguruan tinggi yang termasuk pada PTN BH yakni Perguruan tinggi badan hukum yang semua kebijakan dan keuangan bergantung kepada keputusan dan kebijakan yang dibuat secara mandiri. Oleh sebab itulah kenaikan dan kebijakan naiknya Uang Kuliah Tunggal di Universitas Brawijaya menjadi salah satu hal yang kontroversi terkhusus pihak mahasiswa non penyandang beasiswa yang diakibatkan oleh keputusan yang sepenuhnya diatur secara mandiri, hal ini juga mengakibatkan tekanan finansial dan ekonomi bagi mahasiswa yang sedang melakukan studi pada perguruan tunggi tersebut seperti yang dikatakan oleh Bangun Muhamad Hakim sebagai narasumber pada kali ini.

Dapat disadari bagi seorang siswa atau siswi yang akan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di kancah perguruan tinggi untuk menyesuaikan kebutuhan dan keseimbangan ekonomi keluarga sebelum melanjutkan pendidikan di universitas tujuan. karena semuanya kembali tergantung pada kemampuan diri sendiri terutama orang tua yang membiayai kita dalam kehidupan perkuliahan nanti, terkait biaya UKT, biaya hidup, biaya buku, les, kursus, tempat tinggal, dan masih banyak lagi yang akan dicakup pada dunia perkuliahan, terlebih lagi jika mengikuti organisasi yang notabennya tidak selalu gratis didalam dunia perkuliahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun