Sekolah Indonesia Davao (SID) berdiri pada tahun 1968. Pada Bulan Juni 1968, Sekolah Indonesia Davao mulai melaksanakan proses pembelajaran di Mangga St., Juna Subdivision, Matina, Davao City. Peserta didik Sekolah Indonesia Davao merupakan putra/i Home Staff KJRI Davao City. Pada 17 Agustus 1968 Sekolah Indonesia diresmikan oleh Konsul Wardoyo sebagai cabang dari Sekolah Indonesia Manila dan pada 12 Februari 1982, Pemerintah Indonesia membangun gedung Konsulat Jenderal RI di Ecoland Subdivision yang di dalamnya termasuk Sekolah Indonesia Davao.
Sekolah Indonesia Davao bertujuan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan mempertahankan nilai-nilai budaya Indonesia kepada siswa-siswanya. Meskipun berada di luar negeri, sekolah ini tetap memprioritaskan kurikulum yang sesuai dengan standar pendidikan Indonesia. Kurikulum yang diterapkan biasanya mengikuti Kurikulum 2013 yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Sebagai sekolah yang berada di luar negeri, Sekolah Indonesia Davao juga memegang peran penting dalam memperkenalkan budaya Indonesia kepada siswa-siswanya serta mempertahankan identitas budaya mereka sebagai warga Indonesia. Oleh karena itu, selain fokus pada pembelajaran akademis, sekolah ini juga sering mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, perayaan budaya, dan acara-acara yang memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.
Berada di dalam kompleks Kedutaan Besar Republik Indonesia, sekolah ini memiliki jenjang pendidikaan mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas dengan bahasa pengantar Bahasa Indonesia. Dengan status sebagai sekolah negeri luar negeri, tujuan dibangunnya Sekolah Indonesia Luar Negeri ini adalah untuk memberikan hak payung hukum bagi pendidikan warga negara Indonesia sehingga saat mereka kembali ke tanah air nanti, mereka dapat langsung menyesuaikan dengan sekolah di tanah air tanpa perlu mengulang akibat penyetaraan.
Dalam kegiatan penguatan keteknikan di sekolah Indonesia Davao, sekolah mengalami kesulitan dalam mengembangkan media ajar khususnya media ajar yang sesuai dengan kompetensi abad 21. Di kesempatan ini, kami ingin mengajukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan judul Penerapan Media Pembelajaran Ilmu Dasar Teknik Mesin Pada Sekolah Indonesia Davao Filipina" Ujar Ir. Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Tim Pelaksana
Menurut Bapak Wahyu, secara keseluruhan peran Prodi Pendidikan Teknik Mesin sangat signifikan dalam mempersiapkan individu untuk memasuki dunia industri, mendukung pembangunan negara, dan berkontribusi pada tantangan global dalam bidang teknik dan manufaktur. Pentingnya ilmu teknik mesin dalam pengembangan negeri tidak dapat dipungkiri. Oleh karena itu, memberikan pengetahuan dasar tentang teknik mesin di tingkat sekolah merupakan langkah yang sangat relevan dan penting.
Lebih jauh lagi, memberikan pengetahuan dasar tentang teknik mesin di tingkat sekolah juga dapat membangun dasar bagi minat dan bakat siswa dalam bidang teknik. Hal ini bisa menginspirasi mereka untuk mengeksplorasi karir dan pendidikan lanjutan di bidang teknik mesin dan terkait. Dengan demikian, pemberian pengetahuan ini tidak hanya memperluas wawasan siswa, tetapi juga membantu membentuk tenaga kerja masa depan yang terampil dan berkualitas.
Selain itu, pengenalan konsep teknik mesin sejak dini juga dapat membantu menciptakan kesiapan siswa untuk menghadapi tuntutan dunia industri yang semakin kompleks dan berubah-ubah. Mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang teknologi yang mendasari banyak inovasi dan kemajuan dalam berbagai industri, dan ini dapat mempersiapkan mereka untuk menjadi bagian dari perubahan dan kemajuan di masa depan. Dengan demikian, pemberian pengetahuan dasar tentang ilmu teknik mesin di tingkat sekolah bukan hanya relevan, tetapi juga sangat penting dalam upaya kita untuk mempersiapkan generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan dan membangun kemajuan bagi negeri.
"Sebagai bentuk komitmen Tri Dharma Perguruan Tinggi, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya ingin memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan pendidikan dan pembangunan komunitas Indonesia di luar negeri. Hal ini sejalan dengan tujuan meningkatkan citra Indonesia di tingkat internasional. Juga membantu memperkuat hubungan antara Indonesia dan negara-negara lain, serta memperlihatkan keunggulan pendidikan Indonesia di kancah global. Dari beberapa sekolah Indonesia di luar negeri, pada kesempatan ini, Prodi PTM Unesa memilih SID sebagai tempat mengabdi untuk memberikan transfer pengetahuan." terang  Ir. Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd.
