Mohon tunggu...
Nature Pilihan

Harimau Masuk Rumah Warga, Salah Siapa?

31 Maret 2019   03:47 Diperbarui: 31 Maret 2019   03:52 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia pada waktu ini hanya mempunyai satu jenis spesies harimau yang masih hidup. Spesies tersebut yakni harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Spesies endemik dari pulau sumatera ini masih tetap eksis daripada kedua jenis lainya yang sudah punah, yakni harimau jawa dan bali. Tetapi, bukan tidak mungkin bahwa suatu saat nanti dapat terjadi kepunahan spesies harimau terakhir di Indonesia ini.

Harimau  sumatera saat ini mempunyai habitat di Hutan Taman Nasional yang ada di Sumatera. Dikarenakan spesiesnya yang langka dan semakin mengalami penurunan jumlah dari tahun ke tahun, spesies ini masuk kedalam satwa yang dilindungi pemerintah dan dunia. Pada tahun 2015, Populasinya tersisa sekitar192 ekor. Satu per tiga dai populasi harimau ini berada di hutan wilayah Riau.

Banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan kepunahan spesies ini. Diantaranya adalah perubahan habitat, berkurangnya makanan, dan bahkan perburuan liar. Habitat tempat tinggal harimau ini yaitu hutan hujan tropis, namun dengan legal-nya moratorium sawit dan hak pengelolaan hutan (HPH), banyak hutan di Riau yang kini diubah menjadi perkebunan sawit. 

Hal ini merusak dan mempersempit habitat dari spesies ini. Habitat yang semakin sempit akan memengaruhi penurunan etersediaan makanan, sehingga tidak jarang harimau ini masuk ke wilayah warga untuk mencari makanan. Selain itu, maraknya perburuan harimau untuk diambil kulitnya juga sering terjadi.

Akibat dari kerusakan dan pengalihan habitat aslinya, Harimau sering masuk kedalam perkampungan warga sekitar dan perkebunan sawit. Hal ini dikarenakan insting dari harimau ini yang ingin mencari makanan. Hal ini sangat berbahaya mengingat harimau adalah spesies karnivora.Terkadang hewan ternak seperti kambing dan ayam habis menjadi santapannya. 

Masyarakat pun kadang merespon dengan berlebihan, mereka melakukan perburuan dan pembunuhan terhadap harimau ini. Akibatnya pemerintah dunia pun marah terhadap Indonesia.

Sebenarnya akar pokok permasalahan ini adalah dari manusia itu sendiri. Izin pengelolaan hutan yang merubah habitat asli dari harimau ini menjadi perkebunan sawit sangat berpengaruh terhadap perilaku spesies ini.

Oleh karena itu dibutuhkan peran dari pemerintah untuk membuat kebijakan yang dapat melindungi satwa endemik yang hampir mengalami kepunahan seperti spesies ini. Warga setempat juga tidak boleh berlaku semena-mena terhadap hewan ini, karena sangat berbahaya dan mengancam keselamatan diri.

        

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun