Mohon tunggu...
Nature

"Fight Against Microplastics"

1 Januari 2019   05:34 Diperbarui: 1 Januari 2019   05:39 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan salah satu negara terluas didunia dengan total luas negara yaitu 5.455.675 km  yang mencakup darat dan lautan. Hal tersebut menempatkan Indonesia di posisi ke 7 dunia dengan negara yang memiliki wilayah paling luas. Indonesia juga merupakan negara kepulauan dengan berbagai macam pulau yang dipisahkan oleh lautan. Lautan mempunyai perbadingan dua pertiga dalam seluruh wilayah Indonesia dan sisanya adalah daratan yang kita pijaki saat ini.

Wilayah laut Indonesia yang luas menyediakan berbagai macam kebutuhan manusia, juga sebagai sumber keanekaragaman biodiversitas hayati dan non hayati. Jika melihat dari letak geografisnya, lautan Indonesia memiliki letak yang strategis akan hasil laut nya yang melimpah. Baik dari keanekaragaman dan kemelimpahan biota laut maupun terumbu karang yang ada didalamnya. Jika potensi tersebut dimanfaatkan dengan baik, indonesia dapat menjadi negara maju dalam sektor kemaritiman.

Potensi wilayah laut di Indonesia sangat penting untuk kita jaga kelestarianya. Seiring berjalanya waktu tidak dapat dipungkiri bahwa telah banyak perubahan pada wilayah laut kita. Akan tetapi perubahan tersebut kadang kala banyak yang bersifat buruk dan merusak. Suatu bentuk kerusakan yang terjadi banyak dilakukan oleh kebiasaan buruk dari manusia itu sendiri. Dari data yang diperoleh menyebutkan bahwa telah banyak kerusakan wilayah laut indonesia berupa pencemaran seperti limbah pabrik, limbah rumah tangga, bahan kimia pengawet, minyak yang tumpah, serta ancaman dari pembuangan sampah plastik sembarangan.

Salah satu momok yang patut untuk kita waspadai adalah monster berukuran micro bernama microplastik. Microplastik merupakan suatu bagian dari plastik yang berukuran kurang dari 5 mm dan memiliki resiko yang membahayakan bagi perairan. Mikroplastik merupakan materi yang dapat berasal dari berbagai sumber. Sumber pertama yaitu microplastik yang sengaja dibuat untuk komestik, pasta gigi, pembersih wajah yang memiliki mekanisme sebagai pembersih. 

Sumber kedua berasal dari plastik berukuran besar yang terdegradasi menjadi bentuk serpihan kecil-kecil baik akibat dari arus laut atau proses lainya. Microplastik tipe pertama memiliki resiko lebih tinggi dan mudah terlepas ke perairan. Akibat dari sulitnya plastik terdegradasi di alam, plastik di lautan akan cenderung terbawa arus di lautan dan terkumpul di convergen zone, area dimana plastik ini akan terkumpul dan tidak dapat terbawa ketempat lain. Kemudian dengan proses alam yang terjadi, plasik tersebut terdegradasi menjadi serpihan berukuran mikro

Plastik secara umum dapat melepas beberapa bahan kimia seperti PCB's, nonyphelols, bisphenol A, mapun phthalates. Plastik juga dapat menyerap beberapa polutan seperti PCB, DDT, dan DDE. Semua bahan tersebut merupakan bahan yang berbahaya bagi organisme perairan maupun manusia. Plastik yang terbakar pada suhu kurang dari 12000C dapat menyebabkan terlepasnya PCB, yang merupakan bahan karsinogenik (penyebab kanker).

  Microplastik sangat berbahaya bagi biota laut dikarenakan ukuranya yang kecil sehingga biota laut sulit membedakan dengan plankton, alhasil microplastik juga menjadi santapan bagi biota laut. Microplastik dalam tubuh bota laut seperti ikan tidak dapat larut atau terdegradasi oleh proses kimiawi tubuh. Alhasil microplastik akan terakumulasi dalam tubuh ikan hingga beredar dalam rantai makanan hingga konsumen puncak atau predator.

Bahaya dari microplastik patut untuk menjadi perhatian oleh manusia ketika manusia mengonsumsi ikan laut yang tercemar oleh microplastik. Microplastik dalam tubuh ikan tidak dapat terdeteksi dengan kasat mata karena ukuranya yang kecil. Ketika manusia mengonsumsi ikan yang didalamnya terakumulasi oleh microplastik, otomatis microplastik juga akan terakumulasi dalam tubuh manusia. Alhasil dapat dipastikan cepat atau lambat akan terjadi gangguan fungsional dalam tubuh manusia.

Terdapat beberapa cara pencegahan pencemaran mikroplastik di lingkungan. Pertama, mengurangi masuknya pembuangan plastik dan mikroplastik ke lingkungan. Kedua, mengubah persepsi masyarakat tentang dampak plastik, sehingga penggunaan plastik berkurang. Ketiga, menilai pentingnya permasalahan plastik dan microplastik sebagai vektor yang dapat ditransfer pada organisme. Terakhir, menghitung resiko bahan kimia dari plastik yang tercerna. Jadi, belum terdapat solusi tepat yang dapat menghilangkan dampak plastik dan mikroplastik yang terdapat di lingkungan.

Setelah mengetahui mikroplastik dan dampaknya, hendaknya kita lebih menyadari, bahwa Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan alam kita sedemikian rupa sehingga dapat berjalan dengan seimbang. Kita sebagai manusia bertugas untuk menjaga alam kita, khususnya mengurangi pencemaran plastik ke lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun