Kegiatan menceritakan kembali isi buku cerita hanya dilaksanakan pada kelas 5, belum dilakukan secara menyeluruh. Kegiatan dimulai dengan peserta didik mengunjungi perpustakaan sekolah dan memilih buku yang ingin dibaca. Setelah itu peserta didik fokus membaca buku masing-masing yang telah dipilih. Setelah batas waktu yang diberikan guru berakhir semua peserta didik kembali ke kelas untuk mengulas kembali isi buku yang telah dibaca untuk mengembangkan kemampuan literasi peserta didik. Kegiatan ini bertujuan tidak hanya mengembangkan kemampuan membaca tetapi juga pemahaman dari peserta didik dari buku yang telah dibaca.
- Kegiatan kunjungan ke perpustakaan sekolah
Kegiatan kunjungan ke perpustakaan sekolah dilakukan minimal seminggu sekali, terjadwal setiap kelasnya untuk melakukan kunjungan. Karena terbatasnya ruang perpustakaan sekolah maka tidak bisa dilakukan setiap hari untuk semua kelas. Kegiatan kunjungan ke perpustakaan sekolah untuk meningkatkan motivasi peserta didik akan kegiatan literasi. Peserta didik bisa memilih buku yang mereka minati untuk dibaca dan mengambil ilmu yang terdapat dalam buku tersebut. Hal yang rutin dilakukan akan menjadi kebiasaa positif yang baik.
2 hal yang bisa ditingkatkan
- Partisipasi aktif dari semua wali kelas
Wali kelas sebagai pelopor kegiatan literasi harus memiliki inisiatif dan inovasi untuk melaksanakan kegiatan literasi. Seperti kegiatan membaca buku dan menceritakan kembali isi buku masih dilakukan di kelas 5 saja belum menyeluruh. Jika satu program dirasa bisa berjalan seharusnya kelas lain bisa mengikuti jejak yang sama bahkan bisa berinovasi dengan kegiatan lain yang mampu meningkatkan kemampuan literasi dari peserta didik. Walikelas yang aktif akan memberikan energi yang positif bagi peserta didik, peserta didik akan mendapatkan pengetahuan lebih daripada peserta didik yang lain dengan walikelas yang pasif dan tidak menyadaru dan melaksanakan kegiatan literasi.
- Beragam buku baca yang menarik
Di SDN Waru sebenarnya memiliki beragam jenis buku di perpustakaan akan tetapi karena kejadian banjir bandang yang merendam SDN Waru membuat semua fasilitas yang ada di SDN Waru basah dan rusak. Hal ini mempengaruhi kondisi buku-buku yang ada di perpustakaan pula, kejadian banjir tersebut secara mendadak yang menyebabkan  tidak sempat diselamatkannya buku yang ada di perpustaakn sekolah. Hamper semua buku basah bahkan ada yang rusak. Kondisi buku yang rusak ini mempengaruhi pula minat peserta didik untuk membaca. Oleh karena itu perlu adanya pembaharuan buku yang ada di perpustakaan. Pembaharuan buku ini perlu karena adanya gerakan yang di lakukan oleh kementrian Pendidikan yaitu Gerakan Literasi Sekolah. Untuk mewujudkan gerakan ini perlu tentunya fasilitas pendukung seperti buku, karena gerakan literasi jantungnya buku bacaan untuk pengembangan literasi peserta didik.
1 hal yang perlu didiskusikan
- Partisipasi dari orangtua
Satu hal yang perlu ditingkatkan dari lingkungan kaya literasi di SDN Waru yaitu adanya partisipasi dari orangtua. Saya melihat masih kurangnya partisipasi orangtua dalam mendukung gerakan literasi. Partisipasi orangtua baru hanya sebatas membelikan buku yang mereka suka untuk di bawa ke sekolah, itupun masih dilakukan oleh beberapa orangtua karena terbatasnya keuangan untuk membeli buku. Sejauh ini yang terlihat orangtua seperti pasrah kepada pihak sekolah untuk urusan perkembangan literasi. Seharusnya ada koordinasi antara pihak sekolah dan walimurid untuk kegiatan literasi. Sehingga kegiatan literasi bukan hanya dilakukan di lingkungan sekolah, tetapi juga ada kegiatan literasi yang dilakukan bersama orangtua di rumah. Sehingga pelaksanaan pengembangan literasi dapat berjalan dengan optimal. Misalnya mengadakan program membaca buku bersama keluarga, buku yang dibaca bisa meminjam dari perpustakaan sekolah. Dengan adanya kegiatan literasi yang optimal maka diharapkan kemampuan literasi peserta didik juga akan meningkat.
Berdasarkan analisis tersebut saya akan merancang sebuah kegiatan atau program untuk menumbuhkan/ meningkatkan lingkungan kaya Literasi di sekolah yang saya analisis.
- Nama sekolah                                : SDN Waru
- Program/ kegiatan yang sudah berjalan      : menceritakan kembali isi buku cerita
- Program yang bisa ditambahkan             : memajang hasil karya siswa, poster-poster yang menarik untuk peserta didik baca dan pojok baca
- Pihak yang dapat dilibatkan                  : 1) guru
                                                     2) peserta didik
- Target waktu yang ditetapkan               : pojok baca setiap hari dan memajang karya seminggu sekali.
- Indikator keberhasilan program             :
- Adanya partisipasi aktif dari guru untuk melakukan program tindak lanjut setelah melakukan program literasi.
- Adanya kegiatan umpan balik setelah melakukan kegiatan literasi seperti pembuatan puisi, ataupun membuat cerita pendek.
- Adanya pasrtisipasi aktif dari semua peserta didik sehingga ada produk yang dihasilkan.
- Ada tanggal terjadwal untuk pergantian pemasangan mading sekolah, dan ada ruang untuk pemajangan karya terbaik di setiap ruang kelas.
- Adanya partisipasi aktif dari guru untuk mengadakan pojok baca di setiap kelas.
- Ruang pojok baca aktif digunakan setiap hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H