Pertanyaan 2. BAGAIMANA KETERKAITAN KETERAMPILAN COACHING DENGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN?
Keterampilan coaching dengan mengembangkan kompetensi diri sebagai seorang pemimpin pembelajaran adalah sangat berkaitan atau berhubungan erat. Dalam keterampilan coaching yang diawali dengan paradigma berpikir coaching, prinsip coaching menggunakan alur TIRTA semua bertujuan untuk memberdayakan.
Keterampilan coaching diawali paradigma berpikir coaching yaitu:
- Fokus pad coachee/rekan yang akan dikembangkan
- Bersikap terbuka dan ingin tahu
- Memiliki kesadaran diri yang kuat
- Mampu melihat peluang baru dan masa depan
Prinsip coaching yang dikembangkan yaitu:
- Kemitraan
- Proses kreatif
- Memaksimalkan potensi
Seorang coach harus menguasai 3 kompetensi coaching yaitu:
- Kehadiran penuh / presence
- Mendengarkan aktif
- Mengajukan pertanyaan berbobot
Hal-hal yang dapat menghambat dalam kompetensi mendengarkan aktif yaitu:
- Asumsi / memberikan anggapan tertentu
- Melabel / judgement
- Asosiasi / mengaitkan dengan pengalaman pribadi
Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching
TIRTA dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Tujuan umum (tahap awal dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati tujuan pembicaraan yang akanberlangsung. Idealnya tujuan ini dating dari coachee)
- Identifikasi (coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat ini)
- Rencana aksi (pengembangan ide atau alternative solusi untuk rencana yang akan dibuat)
- Tanggung jawab (membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah selanjutnya)
Alur percakapan coaching TIRTA dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang membuat kita memiliki paradigma berpikir. Prinsip dan keterampilan coaching untuk memfasilitasi rekan sejawat agar dapat belajar dari situasi yang dihadapi dan membuat keputusan bijaksana secara mandiri.
Refleksi selama Pembelajaran Modul 2.3
Selama melaksanakan proses belajar modul 2.3, saya merasa bingung pada awalnya karena ini merupakan hal baru, namun setelah mengikuti setiap tahapan sampai pada proses praktek bersama rekan CGP lainnya saya semakin memahami kompetensi-kompetensi coaching dan melakukan praktek lebih menyenangkan. Dalam mempelajari modul 2.3 ini, yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan diri dalam proses belajar adalah kolaborasi dengan rekan CPG dan kolaborasi bersama teman sejawat di sekolah dalam melakukan prakik coaching. Sedangkan yang perlu diperbaiki adalah kemampuan diri untuk melakukan coaching utamanya dalam mengajukan pertanyaan yang berbobot terhadap si coachee. Dengan mengajukan pertanyaan yang berbobot maka kita sebagai coach akan mampu menggali ide/informasi agar si coachee bisa menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Selama mempelajari modul ini, saya merasa kompetensi diri saya semakin berkembang, saya bisa melakukan praktek Coaching bersama rekan sesama CGP dan bahkan saya bisa mempraktekkan coaching bersama rekan sejawat di sekolah dengan menerapkan prinsip coaching dan alur TIRTA.