Mohon tunggu...
KHOIROTUN NISA INSANIYAH
KHOIROTUN NISA INSANIYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA KEBIDANAN

Saya seorang mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan dan Profesi Poltekkes Kemenkes Semarang Kampus V. Di samping menjadi mahasiswa saya juga seorang freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pemberian Air Perasan Hati Nanas dalam Upaya Menurunkan Demam Pada Anak

18 Maret 2024   12:15 Diperbarui: 18 Maret 2024   12:38 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demam merupakan suatu keadaan terjadinya kenaikan set-point yang ada di hipotalamus akibat adanya infeksi maupun ketidakseimbangan antara produksi panas dan pengeluarannya. Dalam keadaan tersebut, suhu tubuh berada di atas 38 Celcius (Ismoedijanto, 2000). World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa jumlah kasus demam di seluruh dunia mencapai 16 hingga 33 juta dengan 500-600 ribu kematian tiap tahunnya. Di Negara Brazil, terdapat 19 hingga 30 persen anak menderita penyakit demam yang tercatat pada data kunjungan ke fasilitas kesehatan pediatric (Setyowati dalam Wardah, 2016 dalam Puri R., 2021). Di samping itu, terjadi peningkatan jumlah kasus demam 3-6 persen pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun (Prasetyo, 2017 dalam Puri R., 2021).

Secara umum, demam diakibatkan karena mikroorganisme di dalam tubuh merangsang makrofag yang membentuk pirogen endogen dan bekerja pada hipotalamus dengan bantuan enzim cyclooxygenase. Enzim tersebut akan membentuk prostaglandin sehingga dapat meningkatkan set point pada hipotalamus. Pada anak-anak, demam paling sering terjadi karena terdapat infeksi virus seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sehingga mereka tidak dapat di terapi menggunakan antibiotic. Selain itu, penyebab demam yang lain ialah faktor non-infeksi seperti tumbuh gigi, dehidrasi, autoimmune, dan paparan panas yang berlebihan (Riandita A., 2012).

Penyakit demam jika tidak segera ditangani akan berisiko menimbulkan penyakit serius pada anak. Anak yang mengalami demam dapat memberikan respon negative dan berbahaya seperti kekurangan oksigen, dehidrasi, kejang demam, bahkan kerusakan neurologis (Cahyaningrum, dkk., 2018 dalam Puri R, 2021). Namun, sekarang ini demam di anggap sebagai penyakit umum dan sering dialami oleh anak-anak. Sebagian besar dari mereka pasti pernah mengalami demam (Riandita A., 2012). Sehingga, dengan adanya kasus tersebut, penulis berupaya membuat suatu penelitian berjudul "Pengaruh Pemberian Air Perasan Hati Nanas dalam Upaya Menurunkan Demam pada Anak" dengan harapan dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai pengaruh pemberian air perasan hati nanas sehingga dapat menurukan demam khususnya pada anak-anak.

Nanas atau buah yang memiliki nama latin (Ananas comus (L) Merr) merupakan salah satu jenis buah-buahan yang biasa tumbuh di dataran tinggi. Namun, sekarang ini masih sedikit masyarakat yang menyadari manfaat yang dihasilkan oleh buah tersebut. Tidak sedikit dari mereka menganggap bahwa buah bersisik tersebut merupakan salah satu penyebab keputihan, padahal terdapat riset yang mengatakan bahwa buah nanas mengandung anti oksidan dan berkhasiat dalam mengatasi kanker, wasir, penuaan dini, dan serangan jantung (Winastia B., 2011). Komoditas buah nanas sering dijumpai di sekitar serta memiliki kapasitas panen yang besar tiap tahunnya (Fahrurrozi, dkk., 2023). Di samping itu, nanas merupakan hasil alam sehingga dapat mengurangi konsumsi obat-obatan kimia.

Selain bagian buah yang biasa dinikmati, terdapat salah satu bagian buah nanas yang kaya akan manfaat namun jarang diketahui masyarakat yaitu hati nanas. Peneliti memanfaatkan hati nanas sebagai bahan utama dalam upaya menurunkan demam pada anak karena mengandung flavonoid (penghambat siklooksigenase), di mana mekanisme penghambatan tersebut dapat meningkatkan efek antipiretik dari flavonoid yang dapat membantu menurunkan demam (Gultom M., 2018). Di mana, efek antipiretik tersebut mengembalikan fungsi thermostat yang ada pada hipotalamus ke letak normal dengan membuang panas melalui pertambahan aliran darah menuju perifer dan disertai oleh pengeluaran keringat (Sinaga L. 2018).

Sumber:

Fahrurrozi, dkk. 2023. Akselerasi Hasil Penelitian dan Optimalisasi Tata Ruang Agraria untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan. Universitas Bengkulu. Vol 7, No. 1. e-ISSN: 2615-7721.
Gultom M.K. 2018. Uji Efek Antipiretik Jus Bonggol Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) pada Merpati dengan Parasetamol sebagai Pembanding. Politeknik Kesehatan Medan.
Ismoedijanto. 2000. Demam pada Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga: Indonesia, Vol. 2, No. 2, Agustus 2000: 103-108.
Puri R. 2021. Perawatan Demam pada Anak. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Riandita A. 2012. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Demam dengan Pengelolaan Demam pada Anak. Universitas Diponegoro.
Sinaga L. 2018. Uji Efek Antipiretik Jus Buah Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) terhadap Merpati dengan Paracetamol sebagai Pembanding. Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
Winastia B. 2011. Analisa Asam Amino pada Enzim Bromelin dalam Buah Nanas (Ananas Comusus) Menggunakan Spektrofotometer. Universitas Diponegoro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun