Profesi keguruan merupakan salah satu profesi yang melatih tingkat kesabaran. Mengapa demikian? Karena dalam mendidik peserta didik sangatlah sulit. Setiap peserta didik memiliki kebiasaan yang berbeda. Ada yang mudah diatur, ada juga yang sulit diatur. Walau demikian seorang guru harus tetap menjaga sikap dan kesabaran nya.
Terkadang ada seorang guru yang tidak mampu untuk menahan emosinya. Mungkin karena lagi ada masalah. Sebab seorang guru tidak hanya mempunyai kewajiban di sekolah saja, akan tetapi seorang guru juga mempunyai kewajiban diluar sekolah. Entah itu keluarga, bisnis dan lain sebagainya. Oleh karena itu seorang peserta didik harus bisa menjaga perasaan gurunya.
Seharusnya sebagai seorang peserta didik harus bisa menjaga sikap dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh gurunya. Jangan sampai seorang peserta didik melukai perasaan gurunya.Â
Seperti yang telah dijelaskan dalam kitab ta'limul muta'allim bahwasanya seorang murid harus ta'dzim terhadap gurunya, dan harus menjaga perasaan nya serta mamatuhi perintahnya.Â
Seiring berkembangnya zaman, banyak peserta didik yang lupa akan kewajiban terhadap gurunya. Tak banyak seorang guru yang di bantah oleh muridnya. Bahkan wali wuridpun terkadang juga ikut untuk membantah guru dari anaknya.Â
Seharusnya apabila seorang anak sudah ada di sekolah, maka itu sudah menjadi tanggung jawab seorang guru. Karena wali murid sudah memasrahkan anaknya kepada gurunya.Â
Dan apabila seorang anak itu sudah ada dirumah, maka itu sudah menjadi tanggung jawab kedua orang tua nya. Hal seperti ini masih sering terjadi di dalam dunia pendidikan.Â
Karena banyaknya orang yang tidak paham dengan kewajibannya masing-masing. Oleh karena itu, marilah kita saling menjaga sikap, saling menghormati sama lain. Agar kita sebagai seorang pendidik mampu mendidik peserta didik dengan dan benar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H