Guna mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, sekolah sebagai tempat untuk melaksanakan pendidikan, perlu merumuskan visi yang akan menjadi arah dalam melaksanakan proses pendidikan. Visi bertujuan untuk membantu melihat kondisi sekarang sebagai garis start dan finish seperti apa yang akan dicapai. Dengan kata lain, visi menunjukkan murid seperti apa yang diharapkan dari proses pendidikan.
Visi patutnya dirumuskan oleh seluruh elemen sekolah, bukan hanya sekadar untuk memenuhi tuntutan kebijakan saja. Rumusan visi sebaiknya menggambarkan harapan atas murid dan sekolah dengan memperhatikan kemerdekaan belajar dan kodrat anak.
Untuk mencapai visi tersebut diperlukan suatu rancangan perubahan dengan basis kekuatan melalui pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA). IA merupakan upaya untuk memunculkan strategi dalam mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik sesuai dengan visi yang telah dirumuskan. IA merupakan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan yang dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik atau kekuatan yang ada di sekolah melalui prakarsa perubahan berdasarkan visi. Selanjutnya, mencari cara agar hal baik tersebut dapat dipertahankan dan memunculkan strategi perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Setelah menentukan prakarsa perubahan yang berbasis kekuatan, tahapan selanjutnya adalah merencanakan perubahan melalui tahapan BAGJA, yang meliputi:
- Buat pertanyaan utama. Pada tahap ini saya membuat pertanyaan utama yang akan menentukan arah penyelidikan kekuatan/potensi/peluang;
- Ambil Pelajaran. Pada tahap ini saya menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali kekuatan/potensi/peluang melalui penyelidikan dan menemukan hal positif yang sudah saya miliki;
- Gali mimpi. Pada tahap ini saya akan menyusun deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud, dan membayangkan dan menggambarkan masa depan;
- Jabarkan rencana. Pada tahap ini saya mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera;
- Atur eksekusi. Pada tahap ini saya menentukan siapa yang berperan dalam pengambilan keputusan, yaitu dengan melibatkan teman sejawat atau kepala sekolah.
Berdasarkan refleksi melalui pemahaman filosifi pendidikan KHD, nilai dan peran Guru Penggerak, dan visi Guru Penggerak, akhirnya saya merumuskan visi yang berdasarkan hal baik dan kekuatan di SMP Negeri 1 Godean, yaitu:
"Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid".
Demikian refleksi dan kaitan antar modul yang bisa saya bagikan. Sampai jumpa pada modul selanjutnya.
Salam Guru Penggerak!
Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H